Title: “I Don’t Like This Part 2”
Rating: Teenager
Genre: Romantic Comedy
Disclaimer: If love requires sacrifice, should we be willing?
Cast:
Ben Spies as Himself
Bradley Smith as Himself
Ester Lareina as Herself
Jules Cluzel as Himself
Marc Marquez as Himself
Nicky Hayden as Himself
Sweetz as Herself
Valerye as Herself
Special guess: Reineenn
Episode sebelumnya di I don’t Like this Part :
Ester: “Maksudmu apa Marc??”
Marc: “Aku bahagia jika kau ada bersamaku”
Ester: “Aku sudah cukup tenang bersama Jules…”
Marc: “Tak berarti apa apa sebuah gelar yang ku sandang tanpa kehadiran senyumanmu..”
Ester: “U..drunk??” seketika Marc pingsan..
Ester: “Waduh.. gimana ini..”
Ester menepuk-nepuk wajah Marc.
Ester: “Aduh.. ni anak nyusahin… nyusahin banget…”
-------
Ester kebingungan, ia harus meminta tolong kepada siapa. Ia mencium bau alcohol dari mulut Marc.
Ester: “Wah.. mabuk ni anak..”
Ester merogoh tasnya, mengambil iPhone dan menekan nomor yang sudah ia hapal.
“Tuut… Tuutt..” Nada sambung terdengar. “Halo..” jawab orang di seberang. “Babe. Tolongin please..” sambung Ester. “Hah??apa??” tambahnya. “Jules. Please tolong..aku di depan container si Mika Kallio nihh..Si Marc pingsan..” ujar Ester lengkap. “Bukan itu… yang pertama kali kamu ucapin ke aku…” sahut Jules. “Babe?? Ya ampun Jules. Ini masalah genting,darurat,emergency.” Tambah Ester. “Okay. Wait a minute.” Tutup Jules. Ester kembali memandangi wajah putih Marc. “Cakep darimana ya??” Pikir Ester sambil melihat wajah Jules dari sebelah kiri kanan kembali ke kiri lagi. “Ga cakep ah..kok Cindy yang cakep gitu mau ya??” sambungnya.
5 minutes later
Ester: “Pelan pelan Jules. Kasian dia..”
Jules: “Ah.. Marc ini..”
Jules: “Ah.. Marc ini..”
Ester: “ Eh, dia juga manusia..”
Jules: “Ia ia..”
Jules yang sedari tadi merangkul Marc dengan kaki terseret, mengganti posisinya. Sekarang Jules menggendong Marc di punggungnya.
Ester: “Ih.. Marc di gendong begitu, kalau aku, kamu mana mau..”
Jules: “Ngapain digendong??mau main India-indiaan?bisa jalan juga.”
Ester: “Kalo aku kecapekan??”
Jules: “Yah.. Nunggu kamu pingsan dulu..kalo kecapekan kan masih sadar..”
Ester: “Eh… nunggu aku belum sadar? Mau diapain??”
Jules: “Ada deh..”
Ester: “Ah.. ga jadi deh.. makasih..”
Jules tertawa. Hingga di container Marc, Jules dengan Entengnya menaruh Marc di tempat tidur.
Ester: “Ah.. ga jadi deh.. makasih..”
Jules tertawa. Hingga di container Marc, Jules dengan Entengnya menaruh Marc di tempat tidur.
Jules: “Ni anak badannya kerempeng. Pantes Enteng.”
Ester: “Eh, emang kamu ga kerempeng??”
Jules: “Ye, belum liat aku shirtless ya??”
Ester: “Idih ogah..”
Jules: “Bilang aja mau..”
Marc: “Terr,, please terr,,”
Jules: “Heh.. tu anak ngigo?” menoleh kearah Marc
Ester: “Dia mabuk..”
Jules tertawa…
Ester: “Dia mabuk..”
Jules tertawa…
Jules: “Masih kecil laga mau mabuk-mabukan..”
Ester: “Maklum… anak muda..”
Jules: “Kamu urus ini anak… aku ada urusan lain..”
Ester: “Tap…”
Jules: “Aku percaya kok.. kamu ga bakal naksir sama dia..”sembari meninggalkan Ester dengan Marc
--
Marc memegangi kepalanya yang pusing, sebelah tangannya mengangkat cangkir teh hangat. Ester membantu mengangkatnya. Dihirupnya teh hangat buatan Ester itu. Tak lama wajah Marc berubah kalut, ia beranjak pergi ke kamar mandi. Terdengar Marc muntah-muntah. Ester menaikkan alis “Teh ku ga enak apa??” Ester mencicipi sedikit. Marc menghembuskan nafas kesal, ia mencoba kuat di hadapan Ester, tetapi badannya goyah. Ia oleng ke kiri, namun tangannya menopang badannya. Ester membantu Marc untuk duduk di tempat tidur.
Ester: “Kalo ga biasa mabuk ga usah blagu. Pake minum-minum..”
Marc memegangi perutnya. Ester mengambil botol mineral yang ada di dekatnya
Ester: “Kayaknya, kamu minum air putih aja..” menyodorkan botol ke Marc
Marc: “Emang kamu sering minum?” ucapnya agak mendingan.
Ester: “Biasa, aku sering ke bar sama Bred. Roger juga sering ajak aku. Apalagi Jules.”
Marc terlihat belum baikan.
Ester: “jangan sembarangan minum ya..lain kali,kalo ga bisa minum. Ga usah. Kalo gini kan ribet..”
Marc “ternyata Ester baik, perhatian pula..” ucapnya dalam hati.
Ester: “Aku udah ngehub Cindy. Katanya dia ga bisa ke sini.”
Marc memutar bola matanya. “Kenapa Cindy Lagi” ucapnya.
Ester: “Dia kan pacar mu ? gimana sihh..”
Marc menelan ludah..
Ester: “Aku mau ke container Bred dulu. Mau liat dia, udah makan apa belum..” Ester berbalik,ingin melangkah tetapi terkait sesuatu. Marc menahannya,
“ter, kapan lagi?kau bisa ada untuk ku?” ucap Marc lirih. “What did u mean??” balas Ester. “Kau tak tau apa maksud ku??okay.. I like you..” jawab Marc. “Marc,that’s crazy..” Ester memutar telunjuk di pelipisnya. “Apa yang kurang dari aku??” ucap Marc. “kau memang tampan,berbakat,cerdas..” eja Ester. “Apa yang kau ragukan dari aku??” jelas Marc. “Marc, aku tidak melihat lelaki seperti itu..jika aku suka ya suka.. aku tidak bisa memaksakan bahwa aku menyukaimu. Jika aku berbohong. Aku akan menyakitimu..” jelas Ester. Marc tertunduk. “Hey, masih banyak wanita lain diluar sana . Yang lebih baik dari aku.” Tekan Ester. Marc hanya menatap Ester lesu. Menikmati langkah-langkah yang di buat oleh Ester. “tuk.” Suara langkah Ester berhenti. Marc mendongak, terpana melihat Ester menoleh. “One more, kau belum pasti jadi juara. Keep fighting.” Ucap Ester. Marc memancarkan sinar di matanya yang indah. “Kapan kamu bisa memberikan senyuman di awal dan akhir hariku” gumam Marc.
I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie is made up on your side
When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie is made up on your side
When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you, I love the things that you do
When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now
We were made for each other
Out here forever
I know we were, yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I'd do, I'd give my heart and soul
I can hardly breathe I need to feel you here with me, yeah
When Your Gone-Avril Lavigne
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you, I love the things that you do
When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now
We were made for each other
Out here forever
I know we were, yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I'd do, I'd give my heart and soul
I can hardly breathe I need to feel you here with me, yeah
When Your Gone-Avril Lavigne
--
Ester menekan nomor 38 di iPhone nya. Panggilan cepat langsung masuk ke iPhone Bred.
Bred: “Apa Nong?”
Ester: “Heh, kurjar manggil gue nong..”
Bred: “Ehh.. salah,, maksudnya Non..”
Ester: “Sengaja…”
Bred: “kaga.. ehehe..lidahnya keseleoo..”
Ester: “Keseleo ya diurut lahh, pake minyak nyongnyong..”
Bred: “Ehh, minyak nyongnyong itu yang buat goreng.. aku sering liat di supermarket”ucapnya bangga.
Ester: “Heh,dasar bego. Itu minyak goreng.”
Bred: “Berarti yang warna ungu itu, temennya timun..”
Ester: “Itu Terong Gilaaa..”
Bred: “Ehh.. gila itu yang..”
Ester: “Stoop.. ini nih yang bikin pulsa ku habis.”
Bred: “Ya.. kalo habis di isi lagi..”
Ester: “To the point.”
Bred: “pointnya udah berapa? Urutan berapa di klasemen?”
Ester: “Buset dahh… would you like to hear me just a few minutes?”
Bred: “…….”
Ester: “ beli tiket ke UK , aku mau ikut liburan ke sana . Mumpung km ada waktu.”
Bred: “Asikk.. kapan ter?”
Ester: “habis race aussie..pokoknya harus sudah beres..aku ke kontainer yaa”
Bred: “Okk.. berees..”
Ester menutup pembicaraan “Klik”
--
Monday
Selangkah sebelum masuk kontainer Jules, Ester menangkap kejadian tak wajar. Istri tertua kakaknya sedang beradu tatap dengan Ben. Yah, seperti yang kalian tau. Ben Spies, The Texas Terror. Ester menguntit di balik container Edward. Kebisingan di sekitar sirkuit memaksa Ester tak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Ester mengintip, dan melihat tangan kekar Ben mencengram bahu Sweetz, dan mendaratkan ciuman di bibir Sweetz. Tetapi, Sweetz mengelak, dan melayangkan tamparan kasar ke Ben. “Plaaak” sangat keras suaranya. Ester ngilu. Ia turut memegang pipinya. Merasakan pahitnya di tampar. Ben terpaku, menundukkan kepalanya ke container. Ia mengerang. Ester meliat Sang kakak ipar berjalan cepat memunggungi nya.
Ester memberanikan diri keluar dari persembunyiannya. Mencoba berlaku wajar di hadapan Ben, yang tidak lain adalah sahabat dari kakak-kakaknya, Nicky,Roger,dan Tommy. Ia tak sungkan meraih pundak Ben dengan telapak tangan kanannya. Ben meloneh, menerima tepukan di pundaknya. Ben memaksakan senyuman di hadapan Ester.
Ester: “What’s going on?” senyumnya
Ben: “Everything is alright baby..”
Ester: “But, I didn’t look it.”
Ben: “You see what I did with your sister?”
Ester berdehem
Ben: “no one can change my feelings”
Ester: “me too..Ben, my brother, sejak lama aku sudah mengenalmu. Dan kurasa apa salahnya kau ceritakan padaku, apa yang terjadi antara kau dan Sweetz. Ini bukan rahasia lagi bukan?”
Ben diam
Ester: “Aku memang anak kecil yang kau anggap tidak bisa memberikan saran yang pasti, tapi setidaknya aku bisa merasakan dan bisa mendengarkan semua. I am Girls,”
Ben: “aku tak tau kapan rasa ini tumbuh. Tapi, ketika ku lihat sorot mata Sweetz, itu sangat mengagumkan.”
Ester: “Berikan alasan kenapa kau mau mencintai wanita milik sahabatmu.”
“Deg” jantung Ben serasa berhenti berdetak
Ester melayangkan pandangan misterius ke arah Ben.
Ben tak bisa menjawab
Ester: “Okay, I’ll give you time. When you get an answer, I’ll come to you.”
Ester pergi meninggalkan Ben berdiri sendiri, dengan langkah ringan ia kembali menuju Kontainer Jules.
“ Sudah Tau istri orang, masih saja main ambil. Aku takkan membiarkan satu lagi kakak ipar ku di ambil lelaki lain.” Pekiknya benci
--
“psttt..” “Hey..” bisik seseorang
Ester bingung. Karel Abraham sedang menguntit di belakang container . “sini.” Lambai Karel. Ester memalingkan langkah menuju Karel.
Karel: “Hello, kitty,,”
Ester: “Don’t call me like that..”
Karel: “You looks like kitty. So cute.”
Ester: “kau sedang tidak menggodaku kan ??”
karel: “tentu tidak, aku mau memberikan kau sesuatu..”
karel: “tentu tidak, aku mau memberikan kau sesuatu..”
Ester: “Apa??”
Karel: “Lihatt. Permen dari Swiss. Sepertinya kau suka..”
Karel: “Lihatt. Permen dari Swiss. Sepertinya kau suka..”
Melayangkan sebuah permen berukuran besar ke arah Ester. Ester meraihnya
Karel: “Eitts… tapi ada syaratnya..”
Ester: “Apa??”
Karel: “Kasih ini ke Val.. jangan sampai ada yang tau.. okey kitty”
Ester: “yayayaa…” dipikiran Ester hanya ingin menjilat permen yang besar itu,
Karel memberikan kotak berukuran kecil ke Ester.
Karel: “kau memang anak manis..” mencubit pipi Ester.
“What’s happen?” sapa seseorang
Karel: “Hey,Jules.”
Jules: “kau menggoda gadis ku ya?”
Karel: “tidak hanya sedikit urusan.”
Karel: “tidak hanya sedikit urusan.”
Jules: “okay..”
Karel: “See you all..” melambaikan tangan kearah Ester dan Jules seraya berlalu pergi.
Jules: “permen dari karel?”
Ester: “ia..”
Jules: “Itu? Kotak apa?”
Ester: “Ada aja..”
Jules: “Dari dia?? Buat kamu?”
Ester: “Dari karel, bukan untukku.”
Jules: “Dari dia?? Buat kamu?”
Ester: “Dari karel, bukan untukku.”
Jules: “So..?”
Ester: “Val..”
Jules: “there’s something..”
Ester: “Between Val and karel.. Gossip lama ..”
Ester membuka bungkus permennya. Ia membuka mulut hendak memakan permen itu. Tetapi. Langsung disambar oleh Jules.
Ester: “Huaaaaaa..”
Jules: “Ehh.. Sttt… kali aja ni ada obat biusnya..”
Jules: “Ehh.. Sttt… kali aja ni ada obat biusnya..”
Ester: “Karel ga gitu juga kali.. dia baik..”
Jules: “Who knows?” sambil mengemut semua permen yang di berikan karel
meninggalkan Jules sambil menjinjing kotak kecil yang di berikan karel
Jules: “Yahh.. ngambek dahh” mengikuti Ester dari belakang
Ester pergi menuju container abangnya. Melewati Ben yang masih terpaku di sana . Ester hanya tersenyum seraya melambaikan tangannya kepada Ben. Ben membalas dengan sangat manis. Jules yang tak tau apa apa hanya tersenyum.
--
@Monday night
Ester dan Bred dinner di sebuah restoran cepat saji di sudut kota sepang.
Ester menegak orange juice yang ada di hadapannya
Ester: “Bred, si Marc kemaren muntah loo..”
Bred: “huntah henafhaa..”(Muntah kenapa..)
Ester: “biasa, anak kecil mau minum..”
Bred mengikik sendiri
Bred: “Kapan emangnya?”
Ester: “itu.. pas selesai race.. kan Jorge buat party.. bisa-bisanya tuh anak nekat..”
Bred: “hahahaaa.. untung saya sudah besar..”
Ester: “soo?”
Bred: “Bisa minum deh. Gratis pula, coba kamu dateng..”
Ester: “males..”
Ester menggigit ayamnya, ketika itu pandangan tertuju pada sosok yang ia sangat kenal “JULES”. Ester melotot.
Bred heran melihat Ester yang tidak melepaskan gigitan ayamnya. Bred menarik ayam yang ada di mulut Ester. Lalu memakannya,
Bred: “Makanan kok di anggurin..”
Ester: “bred… itu.. Jules..”
Bred: “Ngapa Jules??”
Ester: “Sama cewek… lain…”
Ester: “Sama cewek… lain…”
Bred menoleh, memperhatikan seseorang yang di pandangi Ester,
Bred: “Itu Rei.. Reineenn.. Yg kamu bilang siang tadi..” ucapnya santai
Ester: “mmaaaa….. tega nya Jules…”
Bred: “Stt.. jgn nangis.. ntar labrak aja ..”
Ester: “maaaaa…”
Bred menarik tangan Ester untuk pergi dari tempat itu, sebelum Ester mewek ga jelas.
Baru keluar dari Resto,Ester dan Bred di serbu para wartawan geje.
Ester dan Bred melongo
W: “Nona Ester.. apa komentar anda tentang diadakannya pernikahan Jorge dan Zi?”
W2: “Apakah anda dan Nicky akan hadir??”
W3: “Apakah anda tahu alasan Zi meninggalkan Nicky?”
W3: “Apakah anda tahu alasan Zi meninggalkan Nicky?”
W2: “Apakah ada sesuatu yang ganjal dengan hubungan Zi dan Jo.”
Ester: “Stop.. dengerin aku baik-baik. Zi sangat mencintai kakak ku. So, ada sesuatu yang membuat Zi terdesak untuk menikahi Jorge”
W1: “Bukannya anda juga mantan kekasih Jorge?”
W3: “Apa komentar anda ini ada unsur kecemburuan?”
W2: “apakah anda tau apa yang membuat Zi terdesak?”
Ester: “I’m not important. So I can’t say more” Ester lalu menerobos kerumunan wartawan yang mengerubunginya
W2: “apakah anda tau apa yang membuat Zi terdesak?”
Ester: “I’m not important. So I can’t say more” Ester lalu menerobos kerumunan wartawan yang mengerubunginya
Sambil menarik tangan Bred
--
Wajah Ester Cemberut, Ester meremas-remas selimut yang ada di dekatnya. Jules yang baru datang dari jalan-jalan bareng Reineenn bingung melihat tingkah Ester.
Jules: “Kenapa kamu?”
Ester: “Habis dari mana?”
Jules: “Jalan..”
Ester: “Sama siapa?”
Jules: “Rei”
Ester: “Rei siapa??”
Jules: “Reineenn” ucapnya santai
Ester menaikkan alis
Jules: “itu UG baru nya jorge, yang cantik..”
Ester: “Baguss, jalan aja lagi.”
Jules: “Aku Cuma..”
Ester: “Cuma apaa??”
Ester: “Cuma apaa??”
Jules: “Ter, kamu jangan marah dong..”
Ester menghembuskan nafas kesal
Ester: “Aku ga bakal marah lagi sama kamu…” membelakangi Jules
Jules: “Tapi…”
Ester: “Aku juga pernah ngelakuin hal yang sama ke kamu, mungkin ini yang namanya karma.”
Jules: “Ter,,”
Ester menghempaskan tangannya ke udara, meninggalkan Jules dengan ribuan alasan.
Ester menghempaskan tangannya ke udara, meninggalkan Jules dengan ribuan alasan.
--
Ester menuju hotel tempat kakaknya menginap. Menuju kamar 132, tempat Valerye dan kakak ipar yang lain berada. “tok..took..tok..” Ester mengetuk pintu kamar hotel. Val membuka pintu.
Val: “Tumben sayang ke sini.. masuk.”
Ester mengikuti langkah Val masuk ke dalam
Ester: “Abang mana??”
Val: “Udah ke aussie sama Sweetz danDee ..”
Ester: “Aku di kasih ini sama karel..”merogoh tas nya dan memberikan kotak kecil kepada Val
Val: “Udah ke aussie sama Sweetz dan
Ester: “Aku di kasih ini sama karel..”merogoh tas nya dan memberikan kotak kecil kepada Val
Val: “Karel?”
Ester mengangguk pelan
Val enggan membuka kotak itu dihadapan Ester.
Ester: “Sis.. memangnya sista masih sayang sama karel??”
Val tidak menjawab. Ia hanya menunduk dan terisak.
Val tidak menjawab. Ia hanya menunduk dan terisak.
Ester mengusapkan tangannya pada punggung Val
iPhone Ester berdering, “Siapa sih nelfon-nelfon”
Ester mengambil iPhone di tasnya, ternyata hanya dering peringatan
Ester: “Whatt?? Jules ulang tahun??OMG, lupa saya. “
Val mendongak : “Besok yaa?”
Ester: “Ia. Niatnya mau bikin surprise..” Ester berpikir keras.
Ester: “Ok. Aku mau ke hotel Bred dulu. See yaa..”
Val: “Sayang, bukannya Bred di hotel ini??”
Ester: “ia.. lupa.. hedeh, sampe pikun..bye bye sizt.” Sambil cipika cipiki dengan Val
Val tersenyum melihat tingkah adik iparnya itu,
Ester melangkahkan kaki menuju kamar hotel 129. Saat ia membuka pintu yang kebetulan tidak terkunci. Ia masuk dan kembali menutup pintu. Pemandangan yang wajar, ia melihat Bred sedang tertidur pulas di kasur.
Ester: “Bred.. wake up..”
Bred tidak menjawab
Bred tidak menjawab
Ester: “BREEEEEDDDD..”
Bred: “Ampunn,, bukan saya malingnya, saya cuma nyimpen duitnya..” ucap Bred terkaget-kaget
Ester: “Banggoonnn…”
Bred mengerjap-ngerjapkan matanya,
Bred: “Apa sehh,, ngantuk tau..”
Ester: “Temenin aku. Beli kado sama kue buat Jules.”
Bred: “Emang siapa yang mati?”
Ester: “Eh, odong. Si Jules ulang tahun besok. Aku mau buat Surprise buat dia tepat tengah malam ini.”
Bred: “Pardon..”
Ester: “Pokoknya temenin aja dehh..” menarik tangan Bred
Ester: “Pokoknya temenin aja dehh..” menarik tangan Bred
Bred: “gak mau..” menarik selimutnya
Ester: “Please. Yayayayyaa…”
Bred: “No..”
Bred: “No..”
Ester: “Okay, hadiah buatmu, Sweet Baugette”
Bred: “Satu?”
Ester: “Five plus strawberry cake?”
Bred: “Okkeehh..” Bred langsung menyambar jaket birunya dan mengambil kunci mobil rentalan
Ester berjalan bersama Bred menyusuri koridor Hotel yang remang- remang. Jam besar pada dinding hotel menunjukan waktu 20.00 Waktu setempat
--
@ Bakery
Ester: “Bred, enaknya yang mana?”
Bred: “Ini..” menunjukkan seplastik Roti Tawar
Bred: “Ini..” menunjukkan seplastik Roti Tawar
Ester: “Eh, kita bukan mau sarapan ya, atau mau piknik..”
Bred: “lohh.. katanya mau piknik?”
Ester: “kata siapa??”
Bred: “Kata aku.”
Bred: “lohh.. katanya mau piknik?”
Ester: “kata siapa??”
Bred: “Kata aku.”
Ester menggerutu
Sang pemilik toko menyarankan untuk membeli fruit cake.
Ester: “Sudah, saya beli fruit cake nya satu, sweet baugettenya 5”
Owner: “Donat?”
Ester: “Donat apa??”
Owner menunjuk kearah mulut Bred yang sedang mengunyah Donat dan memegang 2 buah donat
Owner menunjuk kearah mulut Bred yang sedang mengunyah Donat dan memegang 2 buah donat
Bred cengengesan
Ester: “Ya, itu juga. Totalnya berapa?”
Owner: “70 ringgit”
Owner: “70 ringgit”
Bred: “pake SIM bisa?? SIM ku harganya 1 Milyar loo..”
Ester: “heh, emang kamu mau gadaikan tuh SIM karena Donat? Bakalan ga bisa balap lagi kamu.” Memeberikan beberapa lembar uang ringgit kepada Owner
Bred menggaruk-garuk kepalanya.
--
Setelah semuanya beres, Ester dan Bred menuju Hotel tempat Jules dan Ester menginap
Suasana di lorong Hotel sangat sepi, waktu masih menunjukkan 23.56 waktu setempat.
Ester masuk ke kamar, Bred mengikuti. Didalam Tidak ada Jules, sepertinya dia sedang berada di kamar mandi. Lampu kamar dimatikan. Ester dan Bred menunggu di dalam kegelapan. Saat Jules membuka pintu kamar mandi,ia bingung kenapa lampu mati. Ia mencari saklar lampu, Saat lampu nyala
“HAPPY BIRTHDAAYY…” seru Ester
Jules kaget setengah mati. Ester mengikik
Ester membawa kue yang lilinnya baru saja di nyalakan ke hadapan Jules
Ester: “Make A wish..”
Jules menutup matanya dan sesaat ia meniup lilinnya. Ester tersenyum.
Jules: “Thanks. You’re the first..”
Ester: “Maaf, aku tidak bisa membelikanmu sesuatu.”
Jules: “kau sudah ingat saja aku sudah senang. Hug me..”
Jules: “kau sudah ingat saja aku sudah senang. Hug me..”
Ester menaruh cake yang ada di tangannya ke atas meja. Dan merangkul Jules Erat
Ester: “Wish you All the Best..”bisiknya di telinga Jules
Jules: “Thanks…” balasnya
Suasana hangat ini terganggu oleh suara yang ribut..Bred mendengkur
Ester melepaskan pelukan Jules dan menatap Bred. Bred sudah tertidur pulas.
Ester: “Eh, bangunn..”
Bred: “bougette, donat, muffin..mmm..”
Jules: “Udahh.. biarin aja..kan enak bisa berdua… aku boleh minta hadiah kan ?”
Ester: “Hadiah apa?”
Jules menunjuk ke arah bibirnya. Ester menolak. Mendorong dada Jules keluar dari pelukannya. Tetapi tangan Jules lebih sigap menangkap dagu Ester. Sesaat hembusan nafas Jules sudah menggelitik wajahnya. Semakin dekat… dan semakin hangat….
Jules: “Udahh.. biarin aja..
Ester: “Hadiah apa?”
Jules menunjuk ke arah bibirnya. Ester menolak. Mendorong dada Jules keluar dari pelukannya. Tetapi tangan Jules lebih sigap menangkap dagu Ester. Sesaat hembusan nafas Jules sudah menggelitik wajahnya. Semakin dekat… dan semakin hangat….
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa………” teriakan Bred membuat Ester dan Jules terkejut.
Jules: “ehh, jangan ribut..”
Ester: “kenapa Bred?”
Bred: “Aku… aku… aku mimpi..”
Jules: “Mimpi apa??
Bred: “makan Donat.. padahal aku pengen banget makan. Huh, ter coba kamu beli tadi pas kita ke bakery.”
Bred: “makan Donat.. padahal aku pengen banget makan. Huh, ter coba kamu beli tadi pas kita ke bakery.”
Ester melongos kesal.
--
Waktu setempat menunjukkan pukul 02.00 pagi. Tetapi mata Ester belum tertutup. Ester berdiri di balkon hotel, memandangi hiruk pikuk kota sepang yang lenggang. Suara seseorang memecahkan konsentarsinya
Jules: “kenapa belum tidur?”
Ester: “ya belum mau..”
Ester: “ya belum mau..”
Jules: “Ga marah lagi kan sama aku??”
Ester: “Entahlahh..” Ester merebahkan kepalanya di pundak Jules yang berdiri di belakangnya
Jules: “jangan marah.. aku minta tolong Reineenn. Aku beliin kamu sepatu. Aku tau ukuran kalian sama, waktu Rei tempo hari pinjam sepatu kamu.”
Ester: “kenapa ga ajak aku ajaa?”
Jules: “Bukan surprise namanya.”
Ester: “Ya.. lain kali jgn gitu…”
Jules mencium rambut Ester lembut.
--
Ester menggeret koper coklatnya. Ia menunggu jemputan dari kakaknya Nicky, baru kali ini dia bisa bepergian tanpa seorangpun. Jules dan Bred masih punya urusan masing-masing
Pandangannya menyapu sekeliling ruang tunggu. Dan dilihatnya seseorang pria tampan memakai kacamata hitam Oakley, dengan baju merah khas ducatinya sedang bersandar di salah satu pilar bandara. “Itu dia.”
Ester melangkahkan kakinya cepat menuju Nicky
Ester: “kelamaan?”
Nicky: “Yahh.. Cuma 45 menit. Kau terlambat anak manis..” melangkahkan kakinya menuju BMW hitam
Nicky: “Yahh.. Cuma 45 menit. Kau terlambat anak manis..” melangkahkan kakinya menuju BMW hitam
Ester: “Sorry…” mengikuti langkah kakaknya
Nicky: “Tumben baru datang hari ini? Friday. Aku sangat sibuk..”
Ester: “ya sudah kubilang, kalau kau sibuk tidak usah jemput aku. Aku bisa saja menyuruh yang lain,. Atau naik taksi.”
Nicky: “menyuruh siapa?? Pol ?? atau Marc?”
Ester: “Banyak rider yang bisa ku palak..”
Nicky: “Otak Preman..”
Ester: “Adaptasi dari kebiasaan kakaknya.”
Nicky: “Whatt?”
Ester: “hey, kau pikir aku lupa saat kau menghabiskan jatah gulali ku di malam hallowen?”
Nicky: “SO?”
Ester: “Dan, kau merampas semua snack kesukaan ku, pemberian daddy di ultahku yang ke 4?”
Ester: “Then, Hampir semua Jatah coklatku kau ambil.”
Nicky: “kau memang tidak boleh makan coklat,snack,permen..”
Ester: “hah,, itu alasan mu saja..”
Nicky: “SO?”
Ester: “Dan, kau merampas semua snack kesukaan ku, pemberian daddy di ultahku yang ke 4?”
Ester: “Then, Hampir semua Jatah coklatku kau ambil.”
Nicky: “kau memang tidak boleh makan coklat,snack,permen..”
Ester: “hah,, itu alasan mu saja..”
Nicky: “Hahahaa.. sudah.. biarkan berlalu.”
Ester: “Enak aja.. beliin aku JCO tuhh..”
Nicky: “Ok..” menggandeng Ester menuju Etalase donat-donat yang menggiurkan
Ester bingung memilih yang mana
Nicky: “Pilih aja, asal habis. Kalo ga, ku sentil”
Ester menunjuk beberapa Donat yang besar dengan berbagai macam toping
Nicky: “Jangan banyak makan, ntar gendut kaya pacarnya Roger. Si gina”
Ester mengikik : “Postur cewek amerika kan rata-rata begitu..”
Nicky: “Kamu.. kalo ga di jaga.. tuh badan nyaingin Gina” cengengesan
Ester: “Paling ini dimakan si Bred.” Berjalan menuju mobil
--
Setibanya di Sirkuit Phillip island
Nicky memarkir mobilnya di parkiran khusus
Ester membuka pintu mobil, sekita ia melihat Ben dan Sweetz sedang berdua. Pemandangan seperti biasa, nampak Sweetz mencak-mencak dan Ben seakan –akan memohon. Ester tidak ingin melihat pertengkaran hebat
Ester: “Om ..kita ke Kantin dulu yukk, laper..”
Nicky: “Eh, aku di panggilOm ..”
Nicky: “Eh, aku di panggil
Ester: “Eh, Nick, Cmon.. aku mau makan..”
Nicky: “Bukannya kau sudah makan donut dua biji?? Gede pula..”
Ester: “Engg.. maksudku.. minum. Beli Ice Cappuccino dulu yayayaa..” sambil mengarahkan Nicky membelakangi Ben dan Sweetz
Nicky: “kamu aneh,,”
Ester: “Please.. traktir..”
Nicky: “Ya sudah lahh..”
Nicky: “Ya sudah lahh..”
Ester mengurut dada, “Hampir saja”. Hampir tiba di kantin, Ada Val dan Karel yang sedang makan siang terlihat raut wajah Val berbeda dengan Sweetz, Val lebih menikmati suasana dengan Karel.
Ester “OMG, ni orang-orang ga kira –kira mau selingkuh”ucapnya mendelik
Nicky: “Apaa??”
Ester: “Aduuh, perutku sakit, ga jadi deh yaa??”
Ester: “Aduuh, perutku sakit, ga jadi deh yaa??”
Nicky: “Gimana sih.. ya udah aku beliin aja. Biar kamu istirahat..”
Ester: “Ga.. Ayoo Nick, lebih baik kita ke container..” memeluk kakaknya
Nicky: “ya sudahlah” merangkul bahu Ester
Ester menyapu Peluh yang ada di keningnya “jangan sampe sista Dee lagi. Kalau dia juga, mati aja dah..”
--
After Race
Nicky marah besar dengan Val. Val kepergok berduaan dengan Karel si pinggiran sirkuit.
Nicky: “ Val, kamu itu jangan bikin malu..”
Ester: “Nick, udah dehh…”
Nicky: “kamu juga.. kamu ngebelain kakak mu ini ya?? Dia selingkuhh..”
Ester menunduk
Nicky: “Aku tau kamu ngelindungin mereka. Salah besar kamu terr..”
Ester dalam hati “kok aku yang di salahin sihh.. ni kakak ipar pada ga belain juga..”
Nicky: “Waktu kamu bilang mau kekantin. Dan tiba – tiba sakit perut. Aku tau kamu ga mau aku liat Val dan Karel juga Sweetz dan Ben,”
Ester: “Tapi…”
Nicky: “Bikin malu semua..”
Ester menggebrak lantai : “Fine.. Aku Cuma bikin malu..” tekannya
Ester menatap sinis Val yang sedang menatap pilu Ester.
Ester keluar dari container dengan wajak berlipat-lipat.
“Malah ga di belain. Tega amat sis Val. Udah aku belain. Awas aja. Mati tuh karel..” gertaknya
"Bad Day"
Where is the moment we needed the most
You kick up the leaves and the magic is lost
They tell me your blue skies fade to grey
They tell me your passion's gone away
And I don't need no carryin' on
You stand in the line just to hit a new low
You're faking a smile with the coffee to go
You tell me your life's been way off line
You're falling to pieces everytime
And I don't need no carryin' on
Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day
You had a bad day
Well you need a blue sky holiday
The point is they laugh at what you say
And I don't need no carryin' on
You had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day
(Oh..Holiday ..)
Sometimes the system goes on the blink
And the whole thing turns out wrong
You might not make it back and you know
That you could be well oh that strong
And I'm not wrong
So where is the passion when you need it the most
Oh you and I
You kick up the leaves and the magic is lost
Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
You've seen what you like
And how does it feel for one more time
You had a bad day
You had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Where is the moment we needed the most
You kick up the leaves and the magic is lost
They tell me your blue skies fade to grey
They tell me your passion's gone away
And I don't need no carryin' on
You stand in the line just to hit a new low
You're faking a smile with the coffee to go
You tell me your life's been way off line
You're falling to pieces everytime
And I don't need no carryin' on
Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day
You had a bad day
Well you need a blue sky holiday
The point is they laugh at what you say
And I don't need no carryin' on
You had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day
(Oh..
Sometimes the system goes on the blink
And the whole thing turns out wrong
You might not make it back and you know
That you could be well oh that strong
And I'm not wrong
So where is the passion when you need it the most
Oh you and I
You kick up the leaves and the magic is lost
Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
You've seen what you like
And how does it feel for one more time
You had a bad day
You had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
Had a bad day
THE END
*FanFic ini dibuat tanggal 26/10/2010- 15/11/2010
**Saran dan kritik sangat di perlukan
***Mohon maaf jika FF ini kurang memuaskan
****Maaf sebesar-besarnya karena baru saja di post
***** MAaf jika banyak kesalahan dalam FF ini
Salam -EstherL
Aduh kehidupan keluargamu sangar rumit skali ya ter LOL
BalasHapusak masih blum ngerti apa hubunganmu sama c bred *dgaplok*