Kamis, 30 Juni 2011

Imperfect Love

Title: “ Imperfection Love”
Cast:
Riders:
Andrea Iannone
Ben Spies
Bradley Smith
Casey Stoner
Jorge Lorenzo
Jules Cluzel
Marc Marquez
Marco Simoncelli
Nicky Hayden
Scott Redding
Tweeps:
Sweetz
Dee
Reineenn
Zi
Val
Esther
Cindy
Kanya


*WARNING, cerita ini hanya fikfit belaka, jauh kehidupan balapan, Cerita ini hanya menggunakan para Tweeps dan Rider sebagai Cast*

“Masa kita harus ngulang kelas guru killer lagi Cin??” Ucap Esther kepada Cindy tidak percaya. “Yo, gimana lagi. Satu angkatan juga pada ngulang Ter” Ucap Cindy Pasrah. “Eh, sumpah males aku.. harus berkali kali ngulang bejubel rumus kimia yg ga jelas bentuknya…benciiiii..” Meremas buku yang ia pegang.
“Ter..” Sahut seseorang dari arah belakang. Esther dan Cindy menoleh, Scott Redding seorang pemuda culun dengan rambut klimis, kawat gigi menghiasi giginya, dan kacamata tebal dan besar menutupi matanya, serta dasi kupu kupu yang tak pernah lepas dari lehernya. “Eee… ini.. katanya kamu.. katanya kamu mauu minjem bu.. bukuu..” seraya menjulurkan sebuah buku kepada Esther. “O iya. Aku lupa ngambil ke kelas kamu, Makasih ya..” Sahut gadis itu dengan melebarkan senyumnya yang manis. “ii.. iiyaa.. sama samaa..” ucap scott terbata bata. “Ter, kita jadi gak shopping?Buruan.” Sambil menarik Lengan Esther. “O iya, sampe lupa,Scott , mau ikut kita jalan jalan??” . Tanya Esther dengan mata berbinar binar ke arah Scott, membuat Scott tambah meleleh. “Ngapain bawa bawa culun jelek ini sih, jatuh pamor kita ter..” bisik Cindy kepada Esther sambil menarik Esther menjauh dari hadapan Scott. “Ya,biarin aja..” sahut Esther dengan nada tinggi. “Stt, kalau dia denger gimana.” Scott menengok ke arah dua gadis remaja itu,lalu mendekat “Em, Ter aku.. aku udah di.. di suruh pu..pulang.. sa sama mommy..” Sahut Scott. “o gitu.. Ya udah. Hati hati ya..” Sahut Esther.

“Okay anak-anak ada yang ditanyakan?”ucap Guru yang sedang menerangkan pelajaran musik. “Miss kanya, kapan pulang ya?” Ucap Marc dengan santainya. Kanya hanya Tersenyum dan menjawab dengan lembut “Memangnya kamu mau pulang cepet?”. “Mau Pacaran sama Cindy tu dia Miss.” Sahut Andrea sambil ngikik di iringi dengan tawa teman teman di kelasnya. “Sudah sudah, apa ada yang tidak kalian pahami?” Kanya mencoba menenangkan suasana kelas yang tiba tiba riuh akibat kelakuan Marc. “Ga Adaaaaaa..” sahut semuanya. “Okay, kalo gitu kelas musik kita akhiri sekarang, karena ada yang mau pacaran.” Kanya menggoda Marc. Suasana kelas tambah gaduh setelah kanya membanyol, lalu di ikuti suara kursi berderik karena anak anak sudah ingin keluar tidak sabar, sambil mengucapkan salam kepada Kanya. Kanya adalah seorang guru musik yang cantik di Universitas itu, pembawaannya yang santai membuat anak anak senang sekali ikut kelasnya, dan rata rata anak anak yang diajar kanya memiliki nilai tinggi pada mata pelajarannya.

“Sayaaaaaang” Teriak Jorge kepada pacarnya yang baru saja keluar dari kelas dan membelakanginya, Karena Rein tidak melihat Jorge sama sekali. Rein menoleh dan menyambut kekasihnya dengan membentangkan tangannya ke arah pacarnya itu. “Hey, gimana hari ini kuliahmu sayang?” Tanya Rein. “Sungguh sungguh menyenangkan..kamu udah buat aku bangkit sayang.” Sambil mengelus pipi pacarnya.
Sejak saat Jorge berpacaran dengan Rein, Jorge menjadi lebih semangat hidup, karena tekanan dari keluarganya.

“Parah kamu Ter, masa yang begituan di embat. Jelek, culun lagi,,” Maki Cindy. “Heh Cin, don’t judge book by the cover. Dia itu pintar,Kaya, bisa dimanfaatin kan???” ucap Esther dengan wajah innocent. “Astaga, aku kira kamu suka beneran sama dia, aktingmu emang hebat, aku aja sampai ga tau kamu tuh pura pura baik atau baik beneran sama Scott itu. Eh, ternyata system pemanfaatan di tegakkan di antara kamu sama Scott.” Ucap Cindy takjub. “Halah, jaman sekarang harus selektif milih cowo. Sampe sekarang belum ada tuh yang nyantol di hati aku.” . “Ga ada yang nyantol apa takut sama bodyguard mu itu??” “Eh, aku belum dapet yang cocok aja.” Bantah Esther, karena ia tidak ingin di ejek sama Cindy karena tidak diijinkan oleh kakaknya untuk pacaran.”Alah, lagian kakak mu itu keterlauan, cakep cakep tapi aneh ya. Masa adeknya ga dibolehin punya pacar.” “Serius,Disini mana adaa….cowo yang caaaaaa-kep..” Esther mengatupkan mulutnya setelah sekian lama menganga, ada yang menarik perhatian Esther sehingga ia berhenti di depan lapangan basket. “Lah, kalo gitu cari dong Ter, kamu kan cantik..” Ucap Cindy sambil berjalan terus tanpa melihat kalau Esther sudah stop di depan lapangan basket. “Ga kan ad yang mungkin nolak ka…mu, lah ini aku ngomong sama siapa coba” Cindy Sadar setelah menoleh kesampingnya tidak ada yang berjalan meiringinya. Lalu dengan gelagapan Cindy Tolah toleh mencari Esther.

“ tunggu..” Sahut seorang tukang kebun kampus itu kepada guru cantik yang killer,Miss Zi. “Ada apa Pak Kesi?” ucap Miss Zi. “Ga boleh parkir disini, disini parkiran untuk murid.” Ucap Pak Kesi sambil membetulkan topi usang yang ia pakai. “Ya terus, saya ga boleh parkir disini?” Sahut Miss Zi kepada Pak Kesi. “Ya jangan to Mrs, kasian mobil anda, nanti kena panas, disana aja Miss, parkiran guru kan naung.” Sahut Pak Kesi, lalu diiringi anggukkan dari Zi menandakan kesediaanya untuk pindah, “Makasih ya Pak Kesi, maklum saya baru disini.” “Sama sama ibu.” Sahut Pak Kesi, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya memotong rumput.


Sweetz,Dee dan Val sedang mengikuti kelas bisnis, tapi bukannya memperhatikan pelajaran yang sedang di terangkan mereka malah menatap wajah sang guru dengan mupengnya. Mr.Spies adalah salah satu guru di universitas ini, satu satunya guru tampan tepatnya yang memberikan pesonanya tersendiri kepada mahasiswi, janggut tipis di dagunya menambah pesona yang membuat guru ini tambah di puja puja. Mereka hanya memperhatikan sambil menghayal tak jelas. “Kalian Bertiga, coba maju kedepan dan selesaikan ketiga soal ini.” Sahut Mr.Spies Kurang sedetik mereka langsung kelabakan meminjam catatan ke teman teman mereka disamping mereka. Lalu maju sambil garuk kepala dan senggol senggolan. Mr.Spies sibuk dengan absennya tidak sempat memperhatikan ketiga gadis muda itu. “Freak..” Ucap Nicky halus, mata hijaunya menatap salah seorang gadis yang sedang maju kedepan.


“Woy, tuh ada merhatiin kamu terus.” Ucap seorang pemuda sambil mendrible bola dan memasukkan ke ring dengan mudahnya. “Siapa?” . “Tuhh,” Lalu kedua bola mata abu abu itu menatap ke arah dua gadis yang sedang menatapnya. “Itu bukannya pacarnya Marc?” Sahutnya kepada temannya. “Bukan yang ituuu.. Yang satunya.. lumayan tuh cantik..” Ucap temannya. “Itu? Cantik sih cantik tapi bodyguardnya killer abis.” Sahut Brad dengan gaya Coolnya minum isotonic. “Jiah, seorang Bradley Smith takut sama Jules Cluzel?? Cemen ahh..”ucap temennya tertawa. “Eh, orang keren, cool,macho kayak Bradley Smith mah ga bakal takut sama apapun.” Menepuk pundak Brad. Lalu senyuman tersungging di bibir Brad yang tipis, sesaat kemudian ia kembali menoleh kearah dua gadis tersebut, tapi mereka sudah lama pergi. Tampak di raut wajahnya kekecewaan.

“Eh, gimana nih bisnis kita??” Andrea menggoda Marc sambil membetulkan rambutnya, “Heh, jangan macem macem ya sama kakakku. Aku ga bakal mau punya kakak ipar begajulan kayak kamu.” Marc menimpali. “Kamu tuh ga ada rasa terima kasihnya ya sama temen, kamu pikir yg buat km jadian sama Cindy siapa kalau bukan aku.” Bentak Andrea Halus. “Bukannya gitu sob, aku Cuma ga mau kamu sakit hati, tau aja kan selera kakakku si Val itu seperti apa,Mr.Spies Dewasa, mapan, rapi,keren, ga begajulan seperti kamu.” Sindir Marc. “Ya Sudah kalau begitu, bantu aku supaya kakak kamu bisa ngelirik aku.” Ucap Andrea sambil menaik-naikan alisnya di hadapan Marc. “Andrea… andrea kapan sih kamu ga bikin aku susah?” . Andrea tertawa, ia tidak akan perduli akan keluhan dari Marc, karena keinginannya Untuk mendapatkan Val Marquez lebih besar dari pada rasa kasihannya kepada sahabat kecilnya itu. “Ya sudah, sekarang temenin aku nyamperin Cindy.” Ucap Marc Pasrah. “Ongkay Bos..” Jawab lelaki itu.

“ahh, Cin, bentar deh, itu aku liat.. tadi..” “Apa sih, tadi kamu bilang A, sedetik kemudian bilang B” “Cin, yang tadi itu selera aku banget, atlit basket… hoooo..” sambil ngebayangin, matanya merem melek. “Idih, apaan sih, aku benci sama yg namanya atlit, pasti bau ketek..” “Eh, justru yg keren itu, badannya penuh keringat,.. owowowow..Maskulin gitu..”puji Esther. Cindy Cuma bisa geleng geleng melihat kelakuan Esther, “Eh, yang penting dia bisa diterima sama kakakmu, jelek, cakep, gendut, kaya , miskin, kerempeng..” Esther langsung manyun mendengar Hal itu.

“Gimana kabar mu Miss Kanya?” Sahut Miss Zi dengan sangat antusias. “baik saja.. Miss Zi bagaimana? Kok baru saja ke kampus?” Tanya Miss Kanya heran. “Yah, aku sengaja tidak masuk, karena hasil tes akhriku keluar hari ini, dan hasilnya.. sama seperti yang dulu dulu.” Ucap Miss Zi santai “Mereka harus mengulang lagi?? Begitu??” Miss Kanya kembali bertanya. “Yah, apa menurutmu mata pelajaranku ini sangat susah,sehingga anak anak tidak ada yang bisa lulus tes dari ku?” Miss Zi berbalik Tanya meminta pendapat. “Yah, kalau saya sih ga pernah menekan anak anak, saya akan senang jika mereka memilih apa yg mereka suka dan mereka akan menjalaninya dengan sangat bagus, dan satu lagi, hal terpenting dalam mengajar.” Tambah Miss Kanya “Jangan egois, dan kitis, juga emosi.” Sahutnya mantap. Miss Zi mengerutkan dahinya dan mengangguk tanda setuju dengan sanggahan Mrs.Kanya tapi dalam hatinya ia ragu untuk menghilangkan sifat kolot dan amarahnya karena itu sudah melekat erat dan telah tercap oleh anak anak .

“Kalau mau jalan bilang bilang sayang. Aku udah ada Schedule sama Esther nih.” Bentak Cindy. “Yah sayang..jangan cemberut dongs..” Rayu Marc. “Udah aku ngalah deh, kalian jalan aja. Aku duluan ya..” Esther menyarankan sambil berlalu pergi . “Marc, itu adeknya Jules?Kok Aku baru tau dia cantik ya..” mangut mangut. “Lha terus kenapa?Naksir??” Ejek Marc. “Ga lah, Hati ku tetap kepada Val dong..” Goda Andrea. “Ini nih, sifat mu jelek,” . “Apa Marc?” Tanya Andrea heran. “P-L-A-Y-B-O-Y-B-O-Y, gak gak kuat, sama playboy playboy” bernyanyi mengejek Andrea sambil tangannya menirukan gerakan dari 7icon. Cindy langsung nyelonong ninggalin Marc.

“Sayang, aku mau ice cream..” sahut Rein kepada pacarnya manja. “Ia sayang, itu ada tukang Ice Cream. Kita kesana aja yuk,” Lalu Rein dan Jo kembali bergandengan tangan menuju ke box ice cream. Lalu tibalah Jo dan Rein di box ice cream itu. “Ih, sayang, yang jualan Ice Cream lucu ya, Kribo.” Celetuk Rein. “Yaiyalah sayang, nama Ice Creamnya aja Ice Cream Kribo.” Sahut Jo sambil senyam senyum. “Mau beli Ice Cream apa ?” Tanya sang Kribo ramah..
“Aku Coklat aja..” sahut Rein. “Aku sama deh..” timpal Jo. Sesaat kemudia si kribo memberikan dua cups Ice cream coklat kepada kedua pelanggannya itu.
“Terimakasih,selamat menikmati..” ucap si Kribo. Lalu Rein dan Jo meninggalkan tempat itu.

Dari kejauhan Esther mendengarkan suara yang samar samar . “Ice Cream kribo, kribonya Marco punya, Delicious abis deh..” terus berulang ulang. “Nah, Ice Cream Favorite nih..Ga boleh dilewatkan..” Esther lalu berlari kecil menuju ke tempat Box Ice Cream Kribo. Sesampainya disana, “Ice Cream Vanilla nya satu” ucap kedua suara bersamaan. Esther menoleh kearah suara yang tidak sengaja bersamaan dengannya saat ia memesan ice cream tadi, Ia terperangah. Kedua remaja itu saling bertatapan. Sekian lama si Kribo menunggu, “Jadi beli Ice Creamnya?” tapi kedua remaja itu tidak merespon. “Ehm…” Tambah Si Kribo. “Eh, jadi Ice Cream Vanillanya Dua.” Sahut Bradley Smith , orang yang berada di samping Esther dan Esther masih menatap Bradley dengan takjubnya. “Okay, ini dia, 2 Ice Cream Vanilla untuk kalian.” Brad lalu mengambilkan Ice Cream lalu di berikan Ke Esther. Esther lalu merogoh tasnya untuk mengambil lembaran Dollar,Lalu tangan Brad menahannya, Dan Brad yang membayarnya. “Thanks, Have a nice Day.” Sahut kribo. Esther dan Bred lalu berjalan beriringan. “Thanks,” Kata Esther malu malu. “Anggap saja untuk awal perkenalan kita.” Balas Brad. “O ya, Brad, Bradley Smith” Mengulurkan tangannya ke arah Esther. “Esther,Esther Cluzel”. Mimpi apa aku semalam, baru aja ngeliat, udah bisa kenalan , batinnya

“Ga usah sok baik sama adikku. Jangan pernah macam macam dengannya..” ‘Bukk…’ satu bogem mentah melayang ke perut Scott. “Sekali lagi kulihat kau mendekatinya. Jangan pernah berharap bertemu lagi dengannya..” Ancam Jules, Lalu ia dan geng nya menjauh pergi setelah sukses memberi ‘pelajaran’ kepada Scott

“Parah deh, sumpah malu banget..” Sahut Dee sambil mengelus elus dadanya. “Hampir aja kita ketahuan..” Ucap Val. “Udah ketahuan itu beb..” Sweetz menepok jidat Val. “Apalagi aku, bakal malu 7 turunan dihadapan Nicky..” sahut Dee. “Kamu masih pacaran sama dia Dee?” Tanya Sweetz melongo. “Ga, aku malah udah kesel banget sama dia.” Timpal Dee. Tiba tiba ia ingat kejadiannya dengan Nick terakhir kali.
Nick: “Kamu iu sebentar-sebentar jalan sama cowo..ga mikir apa yang disini sakit hati??”
Dee: “Kenapa sih Nick, lagian dia kakak sepupu aku..”
Nick: “Sepupu apa sepupu? Aku mulai berpikir kalau kau berbohong kepadaku..”
Dee: “Kok gitu?”
Nick: “Mulai sekarang. LO.. Gue.. End..”
Dee: “Nick, kamu ga bisa giniin aku seenaknya..”
“ Lha terus?”Val bengong,seketika lamunan Dee buyar . “Aku ga bakal terima kalau dia berfikir yang aneh aneh tentang aku,lalu mengatai aku dari belakang.” Ucap Dee cemberut. “Tapi, tau kan dia sekarang ada affair sama guru killer itu…” Sahut Sweetz. “ Halahh… gossip itu.” Val meyakinkan. “Tapi, kok Nicky mau ya.. galak gitu..” Sweetz angkat bicara. “Biar galak tapi dia tu baik sama orang orang di dekat dia..” Tambah Dee.
“Heh Val, gimana itu berondong mu??” Sweetz mengalihkan pembicaraan. “Aku ga ada apa apa sama Andrea. Lagian aku ga suka sama cowo di bawah aku.” Sahut Val. “Hati hati, kemakan omongan sendiri kamu..” Dee menggoda Val. Alhasil wajah Val memerah. Memang sejak dulu Andrea mengincarnya, tapi Val belum bisa luluh dengan rayuan maut Andrea karena Val berfikir bahwa berhubungan dengang orang yang sedikit lebih muda darinya tidak akan pernah berhasil,walaupun diam diam iya juga menyukai sahabat adiknya itu. “Idih, ada anak TK nyasar di kampus.” Seru Dee . “Mane??unyu kaga?” Sweetz menambah. Mereka tolah toleh mencari sesuatu bentuk yang di serukan Dee. “Yang itu?Astaga Dee, itu mah adek aku, piyik gitu.” “Ah, masa sih? Perasaan adek km ga ada imut imutnya deh,” “Trus itu siapa kalau bukan Marc sama Cindy..” “Eh, ad andrea tuh Val.”Seru Sweetz . “Aku kabur dulu yah, dadah..” Val sambil berlalu pergi. “Kabur bilang bilang..” Sweetz tertawa..


Esther sedang membaca baca buku yang baru saja di pinjam nya dari Scott tadi siang. Lalu sepasang tangan dari arah belakang menghalangi pandangannya. “Jules…” Esther langsung bisa menebak siapa yang menutup matanya. “Hello Honey..” Jules mencium dahi adik kesayangannya. “gimana hari ini?” Tanya lelaki yang memiliki mata biru yang indah itu. “Baiikk.” Jawab Esther sambil senyum senyum, ia teringat kejadian di Ice cream kribo tadi siang. “Emmm, kayaknya ada yang punya cowo baru..” umpat Jules. “Siapaa??” Tanya Esther sengaja menyembunyikan ini dari kakaknya. “Siapa lagi kalau bukan adikku yang cantik dan manis ini..” mencubit pipi Esther dengan gemas. “Boleh kan??” Melayangkan Pertanyaan yang seharusnya Esther sudah tau jawabannya, yang menegangkan adalah detik detik Jules bisa setuju. “Ya…” jawab Jules, Esther baru saja hendak tersenyum. “Ya tentu saja tidak..” Tambahnya. “Trus kapaaann????” Jawab Esther pasrah.. “sampai kau tau…”. “tau apaaa???” ucap Esther lagi, “Aku sayang kamu” Jules kembali mencium kening adiknya,sambil berlalu pergi…. Esther mengacak acak tempat tidurnya sangking kesalnya. “Aku ga bisa gini terus JULESSSSSSSSSS…AKu juga mau PUNYA PACAAAAARRRRR!!!” teriaknya dari dalam kamar, “Kenapa sayang??” sambut Mamanya Esther yang langsung masuk ke kamar Esther setelah mendengar ia berteriak. “Jules Ma..” “Kenapa dengan Jules??” “Masa aku belum boleh deket sama Cowo? Sampai kapan ma, sampai aku jadi perawan tua? Dan ga ada yang mau sama aku lagi?” Ucap Esther lalu menelusupkan kepalanya kedalam bantal dan menangis sekencang kencangnya. “Sudah sayang, mungkin dia ingin melindungi mu..” “Aduh mama, Aku udah besar, udah bia bedain yang mana copet, yang mana maling..” “sabar sayang”sahut mamanya



“Kau yakin ini sudah benar??” Tanya Jules . “Ya aku yakin. Hasil tes sama,aku sudah mengecek berulang ulang.” Ucap Miss Zi. “Thanks before.Aku perlu bayar berapa padamu?” “Tak usah, anggap saja ini praktek laboratoriumku”. “Terimakasih Zi, akhirnya aku tau bahwa sebenarnya aku normal..” Jules pun berlalu.


Miss Zi sedang menikmati makan malamnya di temani dengan seorang pemuda tampan berambut pirang. “Kau tidak suka udangnya??” Zi menawari Nicky hidangan yang tidak ia sentuh sejak awal. “Tidak, aku alergi..” “ Oww, begitu..” Zi mengangguk. “Bagaimana? Apakah hasil test anak didik mu sama seperti angkatanku dulu?” Nicky membuka pembicaraan,sesaat ia menyapu bekas makanan yang menempel pada pinggiran bibirnya dengan tissue. “Yah, benar sekali. Apa menurutmu aku tidak bisa mengajar??” Zi kembali meminta saran. “Ya, Gagal tepatnya. Kalau kataku, kau harus lebih dekat dengan anak anak, jadi kau tau sampai mana kemampuan anak anak bukan??” Ucapnya bijak. “Sebaiknya kau yang menggantikanku Nick,Kau lebih professional.” Sahut Zi yang disambut tawa oleh Nicky, “AKu saja gagal ikut kelasmu, bagaimana mau bisa menggantikanmu..” “Mengesalkan, kau sama saja mengejekku..” Sahut Zi.


“Yang.inget ga ini hari apa??” Cindy berusaha memancing pacarnya. Karena tepat hari ini, hari 1st anniversary mereka. “Apa?hari kemerdekaan amerika?” jawab Marc sekenanya. “Bukan, coba deh inget inget lagi.” Cindy terus memancing. “apa ya?? Oya, aku belum bayar listrik..” Sahut marc lagi. Cindy guling guling meringis, kelakuan pacarnya makin hari makin ga beres aja. “Kenapa yang, kamu belum bayar listrik juga???” . “Aduuh, punya pacar kok oon banget..” “Siapa yang oon yang??” “tuh yang jualan Ice cream kribo..” sahut Cindy asal. “Pacaran mulu,,” jambak Rein kepada adiknya Cindy, “Adoww..” mengelus elus kepalanya. “kaya situ ga aja.” Marc membela. “Emang engga, hari ini libur pacaran” Ucap Rein bangga. “Emang si jojo kemana?” Tanya Cindy dan Marc bersamaan. “Ga tau juga, justru aku pegen nanya kalian. Ada liat ga?” “ga tuh ya yang??” “Iya ga ada perasaan.” “kemana ya sayang ku cintaku kasihku..”

Esther sedang berjalan menuju ruang office , ia berpapasan dengan Scott yang sudah di balut perban dimana mana. “Ya Ampun Scott???. Kamu kenapa?? Kok bisa gini..?” Ucap Esther Khawatir. “Ga.. Gapa. Gapapa Ter,” Sambil tersenyum menahan sakit, karena rahangnya seperti tergeser. “Serius??” “lebih baik kita ga deket Ter” memegangi lengannya yang juga di balut, lalu berlalu pergi sambil terseok seok menahan sakit. “Arrrghh, pasti kerjaan Jules.”

“Sweetz, tolong bantu saya membereskan arsip arsip ini ya..” Ucap Miss Kanya. “kok saya miss..”Tanya Sweetz, “Udah, kerjain aja lahh..Miss tinggal bentar ya,” Sambil berlalu dari ruang staff. Kini tinggal Sweetz sendiri didalam ruangan itu. Tanpa disadari Sweetz bernyanyi bersenandung ria sambil membereskan arsip, hingga seluruh ruangan itu hanya ada suara Sweetz saja yang sangat merdu, memang dia anak andalan Miss Kanya. “Bagus juga suara anda.” Sahut Seseorang bersuara berat. Sweetz langsung berhenti bernyanyi. “Kok berhenti??” Sambung Mr.Spies sambil berjalan menuju mejanya . Sweetz hanya diam sambil nyengar nyengir. “Pantas saja kau tidak suka kelasku,” . “Saya suka kok..” Bela Sweetz “Sering melamun gitu?Ngelamun apa cantik??” Tanya Mr.Spies Wajah Sweetz langsung merah padam.


Val terkejut ketika ada sebuket bunga mawar yang sangat cantik terletak di atas mejanya. “Wihh, cantik banget bunganya..” Dee Salut. Val lalu menyambut buket bunga itu ke pelukannya, lalu sejenak mencium aroma bunga tersebut, sangat wangi. Setelah itu ia membaca pesan yang terselip di antara bunga yang cantik itu, “I’m still confused if I’ve to say how beautiful u’re. wheter this flower is a good clue?” Val langsung sumringah, ia selalu tau anak itu romantis. “Aku minta satu dong.” Pinta Dee. “Masa bunga pemberian orang masih di minta juga.” Sahut seseorang yang sudah berdiri di belakangnya. “o ya, sepertinya ya Val, mantan ku itu waktu pacaran sama aku ga pernah romantis, apalagi ngasih bunga.”sindir Dee dengan wajah mupeng liat bunga yang di peluk oleh Val. “Oke Tunggu bentar..” Nicky yang merasa tersindir langsung berlalu keluar. “mau ngapain dia ya?” Val heran. “Mau ngambil bunga bank kali..” Dee mengikik.

“BRUKK” Coffee yang di bawa Brad tumpah, “Ups Sorry..” Sahut Jules. “Never mind.” Brad membalas dingin. “Jangan mentang mentang kau dan aku sama, kau berani mendekati dia..” “Dia?adikmu??” “Siapa lagi??Memangnya ada yg selain adikku yang kujaga” “Memangnya kenapa?Apa alasanmu melarangku??” Tantang Brad. “Kau berani denganku?” sahut Jules sambil mencengkram kerah Brad, “Tidak pernah sama sekali..” Brad melotot ke arah Jules.

Sweetz berjalan sendiri menuju pintu depan kampus, kebetulan hari ini dia harus cepat cepat pulang kerumah dan tidak sempat sama sekali bertemu dengan teman temannya. “Eh , Mampus loooh..” Ucapnya kaget. “Sweetz, mau bareng?” Sahut suara yang ngebass sexy gimana gitu menawarkan. Sweetz menoleh kearah suara, dan ternyata OMG, Mr tampan lagi. Sweetz berjalan mendekati kaca mobil milik Mr.Spies “Sepertinya saya bisa sendiri Mr” “Kau ini, menolak tawaran baik ku, kau sama saja mengahalangiku masuk surga” ejeknya . “Hahaa, okay aku mengalah” sahut Sweetz tersipu sipu. Lalu Sweetz masuk ke dalam mobil itu, dan mobil itu melaju meninggalkan kampus. “Kamu, sendiri dirumah?” Ucap Mr.Spies . “Tidak, aku tinggal dengan kakek dan nenekku, karena ayah ku dan ibuku sudah lama meninggal.” “ups, sorry aku tidak bermaksud..” “Tak apa, lebih baik anda tahu kan..” “Ya, Sepertinya…” “Kalau anda sendiri, istri anda ?” “Istri??hahah, saya masih single, saya tinggal sendiri disini, karena Mommy di Texas..” “saya pikir pak. Maaf” “Sebegitu tuanya kah aku.. sampai ikira sudah beristri.” Lalu menurun kaca yang berada diatas kepalanya, dan mengaca. “Hahaha, sudah tidak usah diragukan lagi Mr, Anda itu yang paling tampan di kampus, entah bagaimana jadinya kalau anda tidak mengajar di tempat saya..” Sweetz keceplosan.. “Pantas kau sering memandangi ku, ..” Sweetz langsung menutup mulutnya karena ia baru sadar akan ucapannya tadi. “Kau tertarik dengan ku???” sepertinya Mr.Spies pun tau kalau Jantung Sweetz berdegup sangat kencang

Jo mengumpat umpat mencarikan Rein bunga yang berada di taman belakang kampus, sebenarnya dilarang untuk mengambil bunga itu, tapi masih ada saja mahasiswa yang usil mengambilnya. “Heh, ngapain kamu..” Ujar Pak Kesi dengan nada kesal. “Engga pak, mau nyari duit saya jatoh.” Ucap jo ngasal. “Pasti kamu kan yang ngambil bunga ini iya kan??” menunjuk ke arah taman yang berantakan, setelah di injak injak dan bunganya terpotong. “Bu..bukan pa..” Jojo gugup. “Ngaku ga??” Pak kesi siap melayangkan sapu ke arah Jojo.


“Kamu ga takut deket sama aku?” Esther memelas, “Ga lah, Sama Jules?gitu doang mah..Kecil..” “Serius??Nanti kamu aku kenalin mama ya” Ucap Esther sumringah “Ngenalinnya sebagai apa???” Matanya lurus memandangi Esther terpesona, “Eng,, apa ya… kamu maunya apa??” Esther nanya balik. “Loh kok nanya aku balik, kan aku nanya sama kamu…” “Kan aku nanya juga kamu mau jadi apa?” “Kalau temen gimana?” Usul Brad, “Temen??” seperti menunjukkan nada memelas “Lha terus??” “Cuma Temen gitu??”Esther meyakinkan Brad. “Memang kamunya mau yg lebih dari temen?” Goda Brad, Wajah Esther tambah merah. Jojo ngacir diiringi Pak Kesi yang tunggang langgang mengejarnya. “Ini kali nih pak, yang lagi mojok” sambil menunjuk nunjuk kearah Brad dan Esther. “Apaan sih??” Brad bingung. “O jadi kamu yang ngerusak bunga saya??” Ancam Pak Kesi kepada Brad. “Bukan pa..Saya biar ga modal beliin bunga buat cewe, tapi saya ga akan gitu pak,ngambil punya orang sembarangan” Bantah Brad. “O jadi kamu ngehina saya, saya ngambil bunga itu karna saya ga modal beli bunga?Gitu?” Jo hendak menghajar Brad karena tersinggung, “Kan , ketahuan sekarang siapa yang nagmbil bunga saya.” Pak Kesi sudah siap dengan sapu yang ad ditangannya. Jojo langsung ngacir.

Val masih dengan suasana hati yang berbunga bunga. “Ampooon paaaaaaaaakkk,” Teriak jojo sambil lari lari.. Dee yang baru saja menerima bunga pemberian dari Nick langsung bengong liat Jojo. Saat jojo berhenti dihadapan Dee dan Nick, Ia melihat bunga yang di pegang oleh Dee,lalu berseru “Pak, ini pak yang ngambil bunga nya pak..” . Dengan wajah geram Pak Kesi langsung ngejar Nick. Nicky langsung lari blingsatan. “Ternyata dirinya masih cinta” Val menyenggol Dee sambil mengedipkan matanya. “Masih cinta apa..” “Itu, rela di kejar tukang kebun..” Sahut Val.

“Makasih ya, untuk hari ini.” Ucap Brad. “Sama sama..” . “Emmm, pulang dulu ya.. Dahh..” pamitan kepada Esther. “Hati hati yahh..” Esther melambaikan tangannya kearah Brad. Sesaat mobil Brad menghilang di ujung jalan. Esther menatap kepergian Brad, hingga sadar ponselnya berbunyi “hallo..” “Kamu dimana say?Ngilang mulu” sahut Cindy. “Sorry ya. Hehehe..” Sambil cengar cengir masuk ke dalam rumah. “Mentang mentang sama anak basket, emang kamu ga di marahin sama kakakmu??” “Ya, aku udah minta izin tapi..” “Tapi apa say??masa ga diijinin??”Ucap yang di sebrang telpon. “Mama ga usah ngumpetin ini lagi sama aku.” Jules membentak mommynya. “Ini semua salah Mam, aku tau dia bukan adik aku Mam,” “maksud kamu apa??” Maminya berusaha menenangkan dirinya sendiri. “Aku mencintainya Mam!! Aku mau aku bersamanya, aku tidak mau hubunganku dengannya hanya sebagai adik-kakak!!” Bentak Jules, Maminya terkejut “Selama ini kau melarang Esther dekat dengan laki laki, hanya karena kau tidak ingin ada yang meyaingimu??Kau gila!! DIa adikmuu…” “Aku tidak PUNYA ADIK!!”. Esther mendengar semua itu dibalik dinding, “Jadi…. Selama ini…” “Selama ini apa say??Aku ga ngerti?” Cindy menyahut dari seberang, Esther belum menutup Telpon, ia masih terkejut apa yang di katakan Jules tadi. Esther tak sadar ia menjatuhkan ponselnya kelantai,sementara Cindy dengan heboh Berhallo hallo di sebrang sana “Aku udah punya bukti Ma, Dia anak dari Keluarga Smith kan??Ini hasil testnya. Dan terbukti kalau Aku sama dia ga ada hubungan darah sama sekali..” Jules berusaha menguak rahasia ini. Air mata Esther membanjiri pipinya. “Smith?” Tanpa di sadari, semua kejadian tentang Brad,terflash back di otaknya.Ia kemudian pergi, namun ia tidak sengaja membanting pintu hingga Mamanya dan Jules mendengar suara itu. Jules bergegas keluar, ia tau kalau itu Esther. “Estherr!!!” Teriak Jules, Suara Rem mobil berdecit beriringan dengan suara teriak seorang gadis.
THE END
*Di buat tanggal 27-30 Juni 2011-07-01
**Mohon maaf jika ada kesalahan kata
***silahkan berikan komentar yang baik dan benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar