Jumat, 25 November 2011

More Than I Know Part 2

Title: “More Than I Know Part 2”
Rating: Teenager
Cast:
Andrea Iannone
Ben Spies
Bradley Smith
Jorge Lorenzo
Jules Cluzel
Marco Simoncelli
Nicky Hayden
Tweeps:
Sweetz
Dee
Reineenn
Zi
Val
Esther
Cindy
Kanya


[FF ini kelanjutan dari ‘More Than i Know’ yang udah lupa silahkan baca dulu]

Kanya sedang menikmati sunset di sebuah resto yang memang behadapan langsung dengan lautan yang indah di pesisir pantai France.
“Hai” sapa seseorang , suara itu lumayan mengagetkannya. Tapi tidak lebih mengagetkan ketika Kanya melihat wajah sumber suara tersebut, Sweetz, ya orang ini yang sering membuat Kanya kesal dan sangat merasa bosan disamping Ben, Karena Ben hanya mencerocos menceritakan semua tentang Sweetz, Sweetz, dan Sweetz lagi, bolak balik hanya Sweetz, kadang Kanya berimajinasi, Wajah Ben berubah jadi hulk berawarna hijau dan mulutnya berbusa dengan mata merah melotot ketika Ben mulai curhat dengan Kanya masalah ‘Sweetz’ . Hanya Khayalan, tapi Kanya harus meluruskan semuanya, ia tidak bisa menahan rasa terus menerus untuk Ben yang tidak mencintainya, sementara diluar sana, ada orang yang tergila gila dengannya.

Sweetz: “Sendiri??” Tanya nya tanpa Keraguan.
Kanya: “Ya, Sendirian, Sebenarnya aku hanya..”
Sweetz: “Oh, Maaf jika mengganggu mu… aku bisa meninggalkan kau sendiri..”
Kanya: “Tidak!” berusaha menghentikan langkah Sweetz yang sudah ingin berbalik menjauh.
Sweetz: “Ku fikir kau ingin sendirian” Menatap Kanya canggung.
Kanya: “Kebetulan kau disini, ada yang ingin aku katakan.”
Sweetz: “Apa?” Tanyanya keheranan.
Kanya: “Duduk lah dulu, pesan minum atau makanan ringan, kita bisa mengobrol santai kan??”
Sweetz: “O..Okay..” Sahutnya singkat
Setelah beberapa pesanan sweetz dan kanya datang, mereka mulai berbincang bincang..
Kanya: “Sejak kapan kau mengenal Ben?”
Sweetz: “Lumayan lama..Kenapa??”
Kanya: “Seberapa lama denganku?”


Sweetz membisu, dia tau dia bukan apa apa jika dibandingkan dengan Kanya masalah Ben, tapi apakah harus ditegaskan lagi oleh Kanya, Telak di hadapannya pula , Sweetz merasa badannya menciut seperti liliput seketika.

Sweetz: “Walaupun aku tidak kenal begitu  jauh seperti kau mengenal Ben, Tapi aku tau kami saling mencintai..”
Kanya: “Kau ingat kau istri Nick kan??”
Sweetz diam sejenak, ‘upss, keceplosan nih’
Kanya: “kalau begini sama saja kau mengkhianati Nick, sekarang aku tanya., kau mencintai Ben??”
Sweetz: “Ya..”
Kanya: “Lebih dari Nick?”
Sweetz: “Apa kau berusaha membuatku bicara, dan kau akan merekam semua pembicaraan kita, lalu kau sebarkan ke semua orang???”
Kanya terkekeh mendengar kata kata Sweetz
Kanya: “Jawablah saja..AKu tidak mungkin sejahat itu..”
Sweetz: “Aku.. aku bingung , disisi lain aku ingin memiliki cinta yang utuh hanya untukku..Tapi aku …”
Kanya: “Lebih baik kau tinggalkan Nick, toh dia masih punya Dee kan??”
Sweetz: “Maksudmu?? Aku??”
Kanya: “Menikahlah dengan Ben..”
Sweetz: “Kau??tidak apa-apa??”
Kanya: “Tidak, aku rasa walaupun aku mencintai Ben hingga akhir hayatku, dia tidak akan pernah bisa membalasnya, karena hanya dua wanita yg ia cintai, Ibunya dan .. kau.”
Sweetz tersentak kaget, jantungnya berdegub kencang setelah mendengar pernyataan itu.
Kanya: “Aku memang menyukainya, tapi aku rasa, kau tidak harus mengorbankan perasaanmu dengan orang yg baru kau kenal seperti aku, aku rela kau dengannya..”
Sweetz: “Tapi kan..”
Kanya: “Sudahlah, aku tidak apa apa, kita sudah besar, dewasa, tidak mungkin kita memperebutkan Ben seperti anak SMP. Kau tau, aku memiliki pria dalam hidupku, dan dia akan melamarku segera.”
Sweetz: “Serius??”
Kanya: “Ya, sebaiknya kau tentukan dari sekarang, kau pilih Nick dengan sejuta derita menghadang, atau Ben yang akan memberikanmu limpahan kasih dan cinta?”
--
Marc berlari medekati Bred yang duduk sendirian menunggu mobil jemputan
“Bred!!” Seru Marc, agar pandangan bred berbalik kearah nya

Bred menoleh , tapi tidak kearah Marc , ia malah mencari cari arah suara ke atap, lalu ke lantai, di got, dalam tong sampah, dan akhirnya mencoba memandang ke arah langit sambil tangannya menudungi mata yang kesialuan akibat cahaya matahari. Marc yang melihat kelakuan Bred hanya bisa geleng geleng sambil menarik nafas panjang.
Lalu Marc melangkah kan kaki menuju Bred,

Bred terkejut karena ada yang menepuk pundaknya dari arah Belakang.

“Security!! Dia mau hipnotis sayaaaaa…” Bred teriak keranjingan

“heh, gila! aku Marc..” sambil tangannya membekap mulut Bred yang bocor.

“oh, Marc?Kenalin aku bred..” serunya sambil mengacungkan tangan untuk berjabat

“haduh.. masa kau lupa denganku??” Marc agak kesal

“kamu anak pejabat ya??tapi terlalu kece untuk jadi anak orang penting” Tanya Bred sok tau..

“Please deh..Bred, Kamu tumben ga sama Esther..” Tanya Marc

“Emang, kan kalau aku kebandara pake Masker dikira hantu lagi, Marc bisa aja..” Goda Bred..

“Esther!! Bukan Masker!!..”

“hah? Printer??”

“Kamu ini budek atau apa sih..”

“Hah.. Gudek?”

Marc menepuk jidatnya yg agak jenong, lalu meninggalkan Bred sendiri karena terlalu lelah untuk menghadapi Bred..

--
 Karel berlari berusaha menghadang Val.
“Semuanya sudah jelas, kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini..” Ucap Val Geram
“Val, Dengarkan aku, Maafkan Mommy ku yang mengatakan itu..” Karel bersikeras, ia menggenggam lengan Val Lebih erat, hingga meninggalkan Bekas merah di tangan Val

“LEPAS! Aku sudah muak, aku tidak bisa terus terusan menahan emosi, aku juga manusia Rel!! kesabaranku sudah habisss!!” Ucap Val berteriak dihadapan Karel
“Val…”

“Aku benci….benci dengan keluargamu!! Aku benci saat Mommymu mengatakan bahwa AKU ADALAH JANDA JALANG YANG SEBATANG KARA SELALU MENEMPEL DENGANMU SEPERTI LINTAH HANYA KARENA INGIN MENYEDOT HARTA KELUARGA KALIAN!!” Emosi Val semakin tidak terkontrol

“Val… aku tidak sama seperti mereka.”

“Dengar ya Rel, aku sudah merasa harga diriku terinjak injak oleh keluarga mu ,” Val menghempaskan lengannya ke udara, berusaha melepaskan cengkraman Karel.

“Val, Dengarkan akuuu!!” Karel berteriak histeris,

Val berjalan dengan santai meninggalkan Karel yang sudah menundukkan lututnya rata dengan tanah, sepersekian meter.. Val menolehkan kepalanya kearah belakang, Angin menerpa rambutnya membuat rambutnya menari berkibar kibar di samping wajahnya, Cahaya matahari membuatnya harus menyipitkan mata saat ingin menatap Karel
“Dan satu lagi, aku masih punya uang banyak, aku tidak miskin, katakan itu pada mereka.” Betul betul sangat angkuh,

Val melanjutkan langkahnya meninggalkan Karel yang masih tidak percaya akan apa yang ia lihat

‘Seorang Val… bisa memberontak sehebat itu…’


--
France Airport
Esther duduk diam menghadap koper nya, sementara disampingnya Jules sedang berusaha mencairkan suasana yang ada,

“Cappuccino??” . “No, Thank” jawab Esther sekenanya

Jules heran, baru kali ini dia bisa menolak sesuatu yang di sukainya, ‘apa karena aku?’ hanya itu yang ada di benak Jules.

“Apa masalah mu padaku? Sudah 2 kali race pun kau tak mau berhubungan denganku..”
Tekan Jules kepada perempuan yang saat ini disampingnya.

Esther hanya diam sambil memainkan iPhonenya,  “Bla .. bla … bla” Ejek Esther kepada Jules

“Kalau hanya Zi yang kau jadikan alasan.. Apa aku salah punya teman Ter?” Jules mencoba memohon kepada Esther, Nampak nya Hal itu belum berhasil, tapi.. setidaknya mencoba, Hanya itu yang ada dalam pikiran Jules.

“Tidak..” hanya sesingkat itu Esther Menjawab,

“Oke, kalau kau melarang aku berteman dengan Zi. Kau juga tidak boleh dekat dekat dengan Bred!!” Ucap  Jules Lantang

Esther tersentak lalu melotot kehadapan Jules , Seolah tidak percaya apa yang dikatakan Jules. Lalu Jules menambahkan “Tak ada suap suapan, tak ada ngatur jadwal dia, ga ada dongeng tengah malam titik” .

“Jules, Kamu ga ngerti apa, dia ga bisa ngelakuin hal itu sendiri, aku khawatir kalau kenapa kenapa…” Mengucapkan sambil histeris di hadapan Jules

“Okay , Kalau begitu.. Kamu boleh aja ngurusin Bred, dan kamu ga boleh ngelarang aku berteman sama siapa aja termasuk Zi..” Jules dengan santainya mengatakan itu.

“Oh, kamu tau kan betapa berartinya Bred buat aku??Begitu juga Aku buat Bred. Ga ada yang bisa ngelarang hal itu, apalagi kamu. Kamu sekarang malah menyamakan Zi dengan Bred, jadi Zi sangat berarti kan buat kamu?? Hah?Lebih berarti dari aku??Kan?” Omel Esther

“Sekarang aku tanya sama kamu, Lebih berarti mana Aku sama Bred???” Tanya Jules.

Esther terdiam..

“Kalau kamu fikir Bred lebih penting, Kamu nikah aja sana sama dia..”
Jules lalu beranjak pergi sambil menggeret koper menuju ‘Boring Room’ ups salah maksud saya ‘Waiting Room’ meninggalkan Esther sendiri..

“What The F***” Bisik Esther

--
Val dan Dee sedang menonton latihan bebas anak anak 125cc sambil berbincang bincang. Walaupun mereka notabenenya adalah istri Nick dan Mantan Istri Nick, Tapi mereka tidak merasa itu hal yg sangat mengganggu bagi hubungan mereka.
“Weyy, Ada cewe cantik nihh..” Sapa Marco yang melepas livery bagian dadanya, dan membiarkan livery itu menggantung di belakangnya.
“Siapa ya??” Ucap Val heran..
“beby, kamu di cariin Andrea tuh..” ucap Marco menggoda Val
“Mana ya? Akhir akhir ini dia ga perduli lagi tuh sama aku,”

“Ga perduli gimana ya maksudnya??” Andrea menimpali..
Val langsung mesem mesem ga jelas. Marco dan Dee hanya bisa memandangi wajah Andrea dan Val

“Jangan sedih gitu dong wajahnya, nanti langit yang cerah nan biru ini juga ikut nangis, Sayang..” Goda Andrea pada Val..
“Uhh, SoSweet..” Dee menimpali . Sedangkan Val hanya bisa memegangi pipi nya yang berubah merah.

“Dee, Kamu tau ga kalau pelangi itu indah seperti matamu..” Seru Marco tak mau kalah
“Mataku jadi warna warni dong?? Bagus dari mananya yaa?”Seraya menjitak kepala Marco yang penuh bulu, sehingga tangan Dee langsung gatal gatal.

“ Angin berhembus, menerpakan wangi aroma tubuhmu yang harum” Andrea tambah gombal, sambil mengecup punggung tangan Val.

“ Oh Dee, ingin ku ciumi rambutmu, tapi kurasa, rambutmu banyak kutunya..” Tambah Marco

“Eh, aku kutuan juga gara gara kamu tau, kutu yang dirambutmu itu migrasi semua ke rambutku.” Seru Dee mencak mencak.

“Masa? Perasaan sensus makhluk yang ada di rambutku Cuma ada kelabang,kecoa, sekrup, ban bocor, tang, obeng, tikus , sama  rem motor”

Dari kejauhan Esther dan Bred berlari lari sambil membawa sebaskom baskin robins menuju ke arah Val-Dee-Andrea-Marco  , sudah sekian dekatnya Bred Tersandung dan baskom yang full berisi Es krim itu melayang kearah 4 orang itu, eh ngga deng, sisa 2 orang aja. Karena Andrea sudah menarik Val menjauh dan katanya ‘Kalau ada dua makhluk itu, mending kita pergi, daripada kena kutukan’

“Plak” Satu baskom yang berisi es krim itu langsung bertengger di kepala Marco

“Bener kan By??” Andrea menunjuk ke arah Dee dan Marco , ‘Ceilah , panggilan kesayangannya By’

“Ah , lu mah ah, bikin pusing aja ahh,,!!” Langsung teriak teriak ga jelas

“Hah? Kok bisa pusing? Bukannya seger ya? Dikepala ada Es krimnya?” Sahut Bred asal

“Susah ini keramasnyaa!!” Masih teriak teriak ala falseto

“Emang situ keramas ga pake air??” Esther membela Bred

“Sekarang sumber air su jauh,” sahut Bred bergaya iklan Aqua

“Bukannya gitu, gueh kalo keramas nih, harus dari mata air pegunungan pandaan, yang mengalir langsung dari sumbernya. Dan dilakukan dimalam bulan purnama, juga di saat bulan berotasi dengan bumi sebanyak 20 kali dalam satu bulan, dan..” Marco mencerocos tak jelas

“Masih biasa ah..” sahut Esther

“Hooh..” Bred melanjutkan

“Bred , kalau keramas harus dari kencing naga.. Bayangin aja zaman tehno gini darimana coba dapet kencing naga” Esther membanggakan kebiasaan aneh temannya itu.

“Hooh..” Bred mengiyakan lagi, ‘ni orang dasar bego apa bego beneran sih?’

“Serius Ther? Bukannya bulan lalu Cuma pake Oli ya?” Dee melanjutkan
Karena ia sering melihat kalau Esther pulang ke Owensboro sambil menyeret Bred , Bred sering teriak teriak karena di keramas sama Esther pake Oli di halaman belakang, sampai ketua RT datang kerumah dan menghadap papa Earl karena itu mengganggu kenyamanan dan keamanan warga kota Owensboro.

“Sista Dee emang ga tau? Kan dulu ada tayangan di On the Soap. 7 cairan yang memiliki kesamaan dengan kencing naga, ya salah satunya Oli, kan sayang tuh Oli bekas habis balap di buang gitu aja..”

“Hoo..oh..” kata Bred yang baru sadar kalau Esther selama ini ‘Sayang’ sama dia, sampai rambutnya ada yang pitak pitak.

---
 “Aku hanya ingin tau keadaannya Rein, Sudah sejak siang kemarin dia menghilang..” AKu tak tau dia pergi kemana..” Ucap seorang pria-botak-tampan-berkulit-putih-itu

“Masalahnya aku juga tak tau Jo..Aku baru saja sampai dari penerbangan 8 jam ku dan ingin menikmati empuknya king bedku , tapi kau malah menarikku kesini untuk membicarakan hal yang tak penting  dan sangat sangat tidak bermutu..” Bentak Rein,

‘Tepuk tangan untuk Rein!!’ elu Rein dalam hati, ia tak menyangka keberaniannya mengalahnya cinta yang selama ini ia pendam untuk pangerannya.

‘Dani memang benar, aku tidak bisa terus mengharapkan pangeranku,Aku yakin aku bisa mengatakan bahwa Zi tidak pantas untuk nya, tapi aku!’ Umpatnya dalam hati

“Maksudmu , Rein??” Ucap jojo sambil menaikkan alisnya..

“Aku lelah..” Seru Rein menegaskan pernyataan sebelumnya,,

“Maafkan aku, mungkin aku selalu mengusik ketenanganmu..” ucap jojo lirih sambil meninggalkan Rein ,

Setelah Rein sadar… ‘apa yang telah aku lakukan?? AKU mengusir PANGERANKU??DAN aku Membiarkan DIA pergi BEGITU SAJA??’
“Tunggu JO!!” Seru Rein

Jojo berbalik menatap Rein, ada rasa yang membuat Rein seperti di hantui kedinginan saat menatap mata lelaki pujaannya itu, Rein lalu tersentak..

“ Jaketmu, tertinggal..” Sambil menunjuk kea rah jaket yang menggantung di tangan sofa..

“Thank Rein..kau teman yang baik” jojo lalu mengambil jaket itu , sambil tersenyum meninggal kan Coffee Break..

Rein Shock, dengan dirinya sendiri. “WHAT THE..selama ini aku hanya kau anggap teman..”

“Kurasa Dani yang meracuni fikiranku”  ucapnya dalam hati, sambil menahan rasa kesal bercampur kecewa.

--
“Ehm, yang mau ketemuan sama Ben” selidik Dee, karena melihat Sweetz yang sedang mengendap ngendap hendak keluar dari Kontainer Nick

“Idih, jangan asal nuduh ya. Aku mau ketemuan sama Esther..”

“Eh, jangan jual nama adek ipar sendiri deh, ngaku aja.. situ mau selingkuh kan..” Ledek Dee

“Emang aku aja yang selingkuh? Emang aku ga liat apa kamu jalan bareng sam Marco, Val, Esther,Bred dan Andrea tadi siang..”Bela Sweetz

“Terbukti aku selingkuh? Kan aku ngumpulnya rame ramee..”Dee membela dirinya,

Sweetz tidak bisa menjawab lagi.. “Awas kamu Dee. Akan ku buktiin kamu memang selingkuh sama si Marco jelek itu, dan aku akan lapor ke abang…” ucapnya sesaat sambil mengacung acungkan telunjuknya di hadapan Dee. Sesaat kemudian ia tidak jadi keluar, sambil melotot matanya, ia sengaja mengadu pundak Dee dengan pundaknya ..

--
Circuit of Le  Mans , France
Zi menghampiri Esther yang sedang membeli beberapa salad buah..
 “Agak panas ya cuaca hari ini..” ZI mencoba memulai pembicaraan, ‘Good Luck Zi’ bisiknya sendiri.
Esther hanya melirik kearah Zi sebentar, lalu pura pura tidak memperhatikan wanita itu.
 “Kau mau membantuku?” Zi melontarkan pertanyaan
Esther menoleh keheranan kearah Zi
“Bantu apa?”

“Berikan ini sama Jules ya? Dia sakit..  ini diminum habis makan, yang ini 3 kali sehari, trus ini di taburin di makanannya aja ya, o ya yg habis makan tadi Cuma 1 kali sehari, jangan pula kasih vitaminnya ya. Trus ini makan siangnya. Tolong ya ter, dia tadi menghubungiku, karena kau tidak bisa di hubungi, aku harus mengawasi jojo. Makasih Ter.” Zi tersenyum Sambil berlalu pergi.

Esther hanya melongo tidak jelas, Pantas saja Jules lebih membela dia, toh dia perhatian begitu, sedangkan aku?

--

“Klik” pintu container terbuka. Esther masuk ke container Jules , walaupun ia rasa sangat berat dan malas sekali masuk kedalam situ.
Jules yang bertelanjang dada sedang berbaring dikasur dengan selimut tebal menutupi sebagian tubuhnya.

 “Tumben .. Ada angin ribut ya diluar..” Jules mengejek Esther yang hampir tidak pernah menengoknya akhir akhir ini..

 “Aku bawakan kau obat, dan ini makan siang mu..” Esther menjawab dengan ketus
 “Perhatian sekali kau ter..” Jawab Jules agak malas.

 “Sudahlah,  kau makan saja itu..” Kali ini Esther meninggikan nada bicaranya
Jules hanya menjawab “Malas..”
“Hey.. besok kau sudah latihan bebas..mana bisa dengan keadaan begini kamu..” Esther mengoceh , namun Jules keburu memotong
“Ia ia cerewet, suapin tapi ya..” Jules mulai menggoda Esther
“Manja..”
“Kamu juga sering gitu..” Jules membela dirinya..
 “Ia ia, tukang ngeluh..” Esther mengejek

“Situ tukang selingkuh..” Kali ini mungkin Jules salah bicara
Esther mulai panas “Eh, apaan bawa bawa selingkuh, udah ya Jules, aku ga mau mulai mulai lagi..”
 “Yang mulai duluan itu kamu kan, melarang aku berteman sama Zi..??” Masih saja Jules mengungkit hal itu.
“Memang, kau terlalu sibuk dengannya., aku tidak di perhatikan..”

--
Rein baru saja tiba di sebuah hotel yang dipesankan Dani special untuknya.

Hubungan mereka memang masi di atas awan, melayang layang di terpa angin, Kadang Rein merasa ia di permainkan oleh Dani, Tapi dilain sisi hatinya ia merasa ia membutuhkan Dani, bukan sebagai pelarian, bukan sebagai tempat meminta saran, seperti yang dia hadapi sekarang, Pangeran berkuda putih yang ia dambakan, sebenarnya tidak memerlukannya..sebagai labuhan cintanya..

BB nya berdering, Dani Calling …

“Halo” sapa Rein agak malas
“bagaimana ? kau suka dengan apa yang aku pesan??”Dani menyahut dari sebrang sana

“Walaupun ini musim dingin tapi kau pesan kamar type mediteran. Kau mau buat aku menggigil?” Rein komentar

“Musim dingin apa? Ini hanya angin lewat, nanti juga panas lagi, lagian itu rekomendasi dari hotelnya langsung..”

“What ever, aku sedang capek..”

“Oke, Take a Rest..”

‘Klik’ pembicaraan terputus,

Rein menaruh tas dan semua barang nya diatas meja rias…
Ketika ia hendak istirahat.. Ponselnya kembali berdering..

“Udah di bilang aku sedang capek, ni anak budek apa ga punya telinga sih..”
rein menggerutu sebelum mengangkat telpon entah dari siapa..

“APA LAGI SIH? KURANG JELAS KALAU AKU BILANG AKU CAPEK??!!” Teriak Rein kesal

“Rein, sorry jika aku mengganggu mu, tapi aku mohon aku minta pertolonganmu sekali ini saja lagi..” Suara pangeran yang selalu Rein rindukan..

“Aaa…” Suara Rein sepertinya susah untuk keluar

Chest to chest
Nose to nose
Palm to palm
We were always just that close
Wrist to wrist
Toe to toe
Lips that felt just like the inside of a rose
So how come when I reach out my fingers
It feels like more than distance between us

[Chorus]
In this california king bed
We're ten thousand miles apart
I bet california wishing on these stars of the heart for me
My california king

Eye to eye
Cheek to cheek
Side by side
You were sleeping next to me
Arm to arm
Dusk to dawn
With the curtains drawn
And a little last nite on these sheets
So how come when I reach out my fingers
It feels more than distance between us

[Chorus]
In this california king bed
We're ten thousand miles apart
I bet california wishing on these stars of the heart for me
My california king

Just when I felt like giving up on us
You turned around and gave me one last touch
That made everything feel better
And even then my eyes got better
So confused wanna ask you if you love me
But I dont wanna seem so weak
Maybe I've been california dreaming

[Chorus]
In this california king bed
We're ten thousand miles apart
I bet california wishing on these stars of the heart for me
My california king

In this california king bed
We're ten thousand miles apart
I bet california wishing on these stars of the heart for me
My california king

--

“Kau tidak mengerti,Dia perlu teman.” Bela Jules
Esther berbicara seperti memaki seseorang “Orang se-Eksis dia, perlu mengemis kepadamu? Bahwa dia butuh teman?”

“tidak seperti yang kau lihat, memang banyak laki laki yang mengejar dia, tapi hampir semuanya tidak mencintainya dengan tulus, dan bisa memiliki dia seutuhnya, mengerti dia, dan memahami dia..” Jules berusaha menjelaskan dengan panjang lebar
 “maksudmu abang ku juga begitu?”
Jules menerangkan sekali lagi “Kubilang hampir semua, tidak semua..”

“lalu? Kau sebagai apa?pahlawan kesiangan??” Kali ini Esther menaikkan lagi mada bicaranya.
Jules mulai merayu “Baby, mengertilah sedikit, kau mau tidak ada seorang pun yang mau berteman denganmu?”

“Ya sudahlah, terserah kau saja, aku udah capek begini terus, “ Esther hanya bisa pasrah
Esther berbalik dan sudah ada Zi berdiri didepan pintu container Jules
 “kau sudah lama disitu?”

--
Seorang gadis berjalan menyusuri Paddock,
“Cindy!!”  Teriak seorang lelaki di belakangnya.. Cindy menghentikan langkahnya, ‘Pasti dia lagi..’ Cindy menghembuskan nafas nya dengan kesal , lalu ia berbalik untuk melihat siapa orang yang sebenarnya memanggilnya.,,

“Bradley Smith, Ada apa? Tumben..” Sahut Cindy setelah melihat yang memanggilnya tadi adalah lelaki berambut pirang berkulit pucat. Sebelumnya dia keGe-eRan sendiri, dia fikir Danny, ‘Cin, Dannynya udah habis kontrak, kenapa ? kangen ya? Cie..’

“Aku .. ingin bicara sebentar..” Sahut Bred

@Canteen
Bred membawakan  secangkir coklat hangat, secangkir teh hangat dan sepotong sandwich kehadapan Cindy..

“To The Point aja kali..kalau begini kan ngerepotin kamu Bred..” Ucap Cindy Ragu

“Setauku yang dekat dengan Esther Cuma kau..yang lebih akrab..”  sesaat kemudian ia menyeruput teh yang tadi ia pesan

“Ya, tapi, aku jarang berhubungan dengannya..Bukannya kau yang lebih akrab bred??Setauku kalian lebih terlihat seperti amplop dan perangko..” Cindy berusaha meluruskan

“Sejak saat aku dan dia di kamar hotel beberapa pekan lalu..”

“Burrrr..” Coklat hangat itu menyembur tepat ke arah Bred

“No no…!!!aku saat itu main PS, dan dia drunk “ Sambil mengelap wajahnya dari semburan coklat panas Cindy

Cindy membetulkan letak duduknya ..

“Jules jadi membuat aku dengannya seperti jaga jarak..Waktu itu memang Jules yang membawanya pulang dari hotel setelah ia mengamuk masalah Zi” Bred menerangkan

“Yah , bagaimana Bred, aku juga kesal dengannya, Marc selalu saja membicarakannya.. aku sudah tidak akrab dengannya lagi seperti dulu saat kami kursus musik saat di Spain.”

“Aku fikir kau bisa  bantu..” Bred mengeluh

“Maaf ya, untuk saat ini belum bisa..tapi aku akan usahakan “ Cindy hanya tersenyum

--
 “Perhatikan lah dia, sudah beberapa pekan hasil balapnya buruk sekali.. aku mohon ter..”

“Aku sudah cukup memperhatikannya, tapi dianya saja tidak peka, mungkin karena dia terlalu sibuk mengurusmu..” Esther mengeluh kesal

“Jangan kau anggap aku batu sandungan di antara hubungan kalian..Aku takkan pernah merebut dia darimu..Paham. Aku tak sekejam itu..” Zi berusaha meyakinkan Esther

 “YA,” Jawab Esther singkat, masih dengan nada tinggi
 “Memangnya kau mau, ada yang melarang mu dekat dengan Bred , dan menganggap hubungan kalian lebih dari teman, special, pacaran??” Zi terus berusaha.

“Ya ga lahh…”
 “So, aku dan Jules juga begitu..” Zi meyakinkan Esther
Esther bergeming
 “Pahamilah dia, sayangi, cintai dia,Esther “ Ucap Zi


 “Okay, aku akan mengizinkanmu berteman dengan Jules, tidak ada syarat! Dan aku akan menjauh dari Bred..” Esther tambah Pasrah
 “Kenapa??” Zi bertanya

“Sesuai keinginan Jules..” Esther menjawab malas
 “Maksudmu??” Zi bingung

“Aku tidak di izinkan berteman dengan Bred, sebelum dia ku beri izin berteman dengan mu..” Esther menjelaskan …

 “Dan sekarang? Kau sudah mengizinkanku kan???kenapa kau malah mengakatakan ingin menjauhi Bred,,”
“Yah, Biar jules puas!!” Esther kembali menaikkan nadanya

“Kau tidak boleh mengintimidasi dirimu sendiri, itu hakmu sayang…aku tau kau dengan Bred sulit sekali di pisahkan, sejak aku menikah dengan abangmu, aku tau semua sifat-sifatmu..Bicaralah dengannya baik baik, aku yakin dia akan mengizinkanmu..” sambil tersenyum dengan ramah..Esther menatap malu kepada dirinya sendiri, Seorang Zi, yang sering ia caci maki, ia hina, sekarang, ada di depannya, menyelamatkan hubungan nya dengan Jules, “How a beautiful she is”

“Dan satu lagi,aku ingin kau anggap aku teman..” Ungkap Zi
Esther langsung menghambur kearah Zi
 “Maafkan aku Zi, selama ini aku selalu berprasangka buruk terhadapmu, aku mau berteman denganmu “

---
Sweetz ingin menuju paddock suaminya, terhalang oleh seseorang,
“Hey,” Sapa Ben seraya menghampiri Sweetz
“Hi” Kali ini Sweetz salah tingkah. “Bagaimana Race mu?”
“Tidak buruk buruk amat..” Ben menjawab. Matanya tidak pernah lepas menatap Sweetz, ia terpesona, sangat terpesona. Bahkan hanya dengan melihat wajahnya saja, Ben rasa ia sudah cukup bahagia.
“Aku harus bicara denganmu,” Sweetz memecahkan lamunan Ben
“Masalah apa?Kanya?aku bisa jelaskan, dia sahabatku” Ben membela dirinya sendiri.
                                                                                                                                                                           
“Bukan, Tentang hubungan kita..” Sweetz beranjak menjauhi kerumunan orang banyak
Ben menatap kaget Sweetz sambil mengikuti nya dari belakang.


“Kau ingin katakan apa??” Ben Heran dengan sikap Sweetz
“Aku mencintaimu..” ucap Sweetz singkat
“Aku juga mencintaimu..” Ben sambil memeluk Sweetz dan mencium keningnya dengan mesra,
Seseorang di kejauhan sana telah melihat apa yg dilakukan Sweetz dan Ben baru saja. Dengan langkah gontai ia meninggalkan tempat itu.
“Tapi, aku tidak bisa meninggalkan Nick…”
“Lalu??”
“Lupakan aku, aku yakin kau pasti bisa menemukan penggantiku,,”
“Kau sudah yakin?”
“Ya” Ucap Sweetz mantap, Lalu ia meninggalkan Ben dengan sejuta kekecewaan..

--
“Bred..nih Aku bawakan Donat..” Esther yang tiba tiba saja sudah duduk disamping nya

“Aku ga suka Coklat ah..” Sungut Brad yang masih dalam Paddock, padalah orang orang sudah bersiap siap untuk pulang, tapi ia lebih suka menghabiskan waktu didalam Paddock daripada di dalam kontainernya yang dibilang sudah tidak kelihatan yang mana dinding yang mana lantai.

“Hedeh, ini aku bawain DONAT , De-O-eN-A-Te DOUUUNAAATTT” sambil memonyong monyongkan mulutnya membentuk huruf O..

Bred hanya memandang wajah dan Mulut Esther yang berbentuk aneh, sambil mengikuti gerakan kepala Esther

“Kamu alien juga ya.. mulutnya sampai Bimoli” Sahut Bred, sambil memperhatikan Donat yang di bawa Esther

“Hah? Bimoli?” Esther kebingungan

“Bibir Muonyong limasenti Bred memperagakan kata ‘Monyong’ sambil memajumajukan mulutnya..
“Kampret lu Bred..” Esther menjitak kepala Bred

Sesaat suasana dalam Paddock Tech 3 hening

“Ter..” sepertinya Bred serius

“Ya..” Esther menjawab agak gugup.

‘That’s moment! Ini saat yang aku dambakan. Disaat Bred Waras, Wajar, Normal, saat dia Ga OON..GOD, berikanlah aku anugrah yang mahadashyat ini..Aku yakin aku adalah wanita yang paling biasa biasa saja di dunia, karena punya teman yang sudah tidak OON lagi. Tidak seperti yang dulu, wanita yang sangat luar biasa, karena mau saja berteman dengan si OON ini, Eh saya wanita ya? Mau bilang gadis, nanti ada yang protes , *tunjuk-tunjuk hidung buji , Okd Skip it.Not Important -_-’

 “Kamu ga dimarahin Jules kesini??” Tanya Bred agak takut

“Dimarahin kok, Cuma aku bersikeras.” Esther menjawab pelan

“Kok gitu, ntar aku jadi sasaran lagi. Mending kamu ga usah ketemu aku dulu, sampai masalah kalian selesai..”

Esther menatap mata Bred, ‘Sejak kapan seorang Bred bisa waras, WAW besar ‘

Bred menatap Esther balik..

Sesaat kemudian ia kembali berkonsentrasi dengan bungkusan yang di bawa Esther.


“Kamu bawain aku Donat? Makasih ya Ter, “ Bred tersenyum penuh arti, sedangkan Esther hanya meng ‘hadoh’ tidak jelas.
---

“Jangan pernah kau muncul di hadapanku Sweetz,” Teriak Nick
“A..akuu…” Sweetz berusaha menjelaskan, tapi nyalinya lebih kecil. Sekecil upil
“Okay, akan ku turuti kemauan mu… Aku akan suruh Dee mengurus perceraian kita besok..” Ucap Nick tanpa memandang ke arah Sweetz.
Sweetz langsung bersujud dikaki suaminya, “Aku mohon Bang, jangan ceraikan aku.. aku..”
“Shut UP! Aku telah mendengar apa yang telah kau bicarakan dengan Ben!!”
Sweetz langsung kaget “Tapi bang,..”
“Tidak ada Tapi tapian..” Nick langsung menarik kakinya yang di tahan Sweetz untuk melangkah menjauhi wanita itu..

Sweetz hanya bisa menangis sejadi jadinya.. ia berusaha mengorbankan perasaannya dengan Ben hanya untuk Nick seorang, tapi, semuanya terlambat, nasi sudah jadi bubur, Nicky berfikir bahwa Sweetz memang masih mencintai Ben, dan selama ini mereka bermain main di belakang Nick. Dan itu Nick tidak tahu..

Dee merangkul pundak Sweetz yang masih menangis,,
“Senang kamu? Pasti senang.. aku sudah ketahuan selingkuh sama abang, dan jatahku akan bebas kamu nikmati.” Ucap Sweetz sesunggukkan..

“Aku tidak pernah mau terjadi seperti ini. Aku mengaku, aku memang selingkuh, kita semua pernah selingkuh, tapi…”

“Tapi apa? Kau pasti tertawa dalam hatimu kan Dee?”

“Dengar aku Sweetz.. selama jadi istri abang,aku tidak pernah sedikitpun merasa kau musuhku.. walau kita memang bersaing… kita ga ada yang bener, ga ada yang setia .. sampai akhirnya kalian satu persatu ketahuan sama abang,aku turut sedih Sweetz..aku merasa kalianlah sahabat yang paling dekat, yang paling segalanya yang ku miliki…kau fikir aku senang jika kau harus di cerai abang? Kau fikir siapa yang akan menemani ku lagi? Aku sudah kehilangan sahabat sahabat yang selalu bersamaku dari aku tertidur, hingga terbangun lagi..”

“Ya, aku mengerti, tapi ini sudah takdir..” Sweetz hanya menunduk malu

“Aku sayang kamu” Ucap Dee yang sudah mengeluarkan air mata sejak awal tadi..

“Aku juga..” Sweetz menjawab pelan dan singkat..lalu ia membalas pelukan Dee yang hangat

“Kita masih bisa bertemu “ Senyum menghiasi wajah Sweetz, Sweetz menghapus air mata Dee yang berlinangan hingga maskaranya luntur…
---
Catalunya , Spain
 “Begitu mempesonanyakah tukang donat itu sehingga kau menatapnya terus?” Bisik Ben ditelinga Sweetz.. Sweetz tersentak kaget, Sedari tadi dia melamun, entah apa yg di tatap matanya sedari tadi.

“Oh, hai..” Sapa Sweetz kaku
“Kau ada masalah apalagi?Dengan Nick..?” Tanya Ben
Semula Sweetz hanya diam.. lalu ia mulai angkat bicara “Nick, Ia mendengar perbincangan kita kemarin, tapi tidak semua. Ia telah mendengar dari mulutku sendiri bagaimana perasaanku kepadamu. Tapi… Ia tidak mendengar kalau aku rela meninggalkanmu demi rumah tangga kami..” Tangis Sweetz mulai pecah

“Lalu apa yang ia katakan?” Ben merasa iba dengan Sweetz
“Ia ingin segera bercerai denganku..” balas Sweetz
“Yah, good news,”  Ben tersenyum
“What??”
“Aku  masih menunggu jawabanmu” jawab Ben sekenanya, lalu meninggalkan Sweetz dengan sejuta pertanyaan yg berputar di otaknya.


--
Val menyalakan iPhonenya yang semalaman ia charge di hotel tempat Andrea menginap
Saat ini ia sedang berada di kumpulan Boutique – Boutique yang berderet sampai ujung jalan.
Andrea tidak bisa menemaninya shopping karena ada Meeting dengan tim nya . Kali ni Val sendirian, yah, sebelum datang makhluk yang agak menyebalkan menurut Val.

“Bisa tidak, sedetik saja tidak membicarakan Esther?uh?” sungut Val kesal

“Tolong lah.. Kau tau kan aku ..” Sahut lelaki itu sedikit memohon..

“Please deh.. “ Val memutar bola matanya..

“Oke , Jules. To The Point, kamu mau cari tau apa tentang Esther dariku??” Ucap Val lagi

“Ya, aku kan tidak tau selera dia apa..” Jules cemberut, sambil mengunyah sebuah apel yang baru saja dia ambil dari 1 bag fruit.

“Aku sama dia itu klop nya pas shopping, ngabisin duit Abang, eh Nicky. Belanja sana sini, dia emang shoppaholic banget, gak kaya Zi yang Cuma kesalon terus, yah aku kalah soal rambut kalau sama dia, Dee yang kerjaan nya Cuma ngoleksi Perfume dan ga bisa ngasih saran yang bagus kalau masalah baju yang matching, Dan Sweetz Cuma bisa di ajak pas lagi sale besar besaran, dan dia suka komentar yang ga jelas, huft..”

“Udah selesai neng??” Ejek Jules, yang melihat Val menarik nafas panjang setelah bercerita panjang kali lebar sama dengan luas.


“Kalau kau mau dia senang, ajak dia shopping dan habiskan semua uangmu untuk semua keperluannya..hahhaa” Sahut Val diiringi dengan tawanya yang lepas.
‘Buset, ini kali ya alasan Nicky menceraikan Val? Salah satunya..’

Seketika juga tangan Jules di tarik, lebih tepatnya diseret menuju ke belakang bangunan yang berdiri tegak

“Apaan sih.. narik narik segala.. aku ga mau ah mesum sama kamu , disini lagi..” seru Jules ke GRan

“Heh, yang mau ngajak situ mesum mesuman siapa ya? Liat ya, aku kalau cari partner mesum itu harus yang profesional..” Sungut Val

“Siapa bilang aku ga profesional?” Bela Jules

“O gitu ya.. mantan adek iparku udah km apain aja??” Ejek Val lagi

Jules hanya diam, tidak berani menjawab

“Diam aja kenapa sih, itu ada karel sama si kola kola, aku malas bertemu dengannya.” Sungut Val

“Hah? Sejak kapan si Karel punya piaraan koala?”

“jangan jadi budek deh, itu udah castnya Bred, kasian nanti ada saingan dianya, mana ganteng lagi..”

“Asik akhirnya ada yg bilang aku ganteng..”

“kasian banget deh, ganteng ga pernah di akuin.” Val bergidik,Lalu kembali mengintip dibalik tembok

“Ngapain sih si kola kola megang megang Karel “ Val semakin cemberut

“Mesra lagi” Jules ikut mengintip

‘Eh, ngapain aku marah ya?’ Val befikir sejenak..

“Cemburu ya…” Goda Jules..

“ga kok, siapa juga yang cemburu sama kola kola itu…”

“Pipinya merah.. sm kaya ini apel..” Jules mengikik

Val hanya menekuk wajahnya, tak bisa menutupi wajahnya yang memerah

--

“Reeiinnnn!!” Teriak Dee dengan sangat lantang, memekikkan telinga yang mendengarnya..

“Ga usah teriak teriak juga kaliii… huh” sungut Rein kesal sambil mengusap usap telinganya.

“Rein..” ulang Dee
“Apa??Ada apa sih?? Sepertinya kamu tergesa gesa sekali..” Tanya Rein

“Temenin aku ya? Kita ke pengadilan..” Ucap Dee sambil ngos ngosan

“Hah?Siapa yg kena razia?Marco di tangkap Kantib lagi?” Rein malah heboh sendiri

“Bukan. Temenin aku ngajukan surat perceraian..” Dee menjelaskan
“kamu mau di cere sama Nick??” Ucap Rein menganga.

“Bukan.. Sweetz  ketahuan sama Abang, “ Dee semakin kesal..

“O begitu, ayuk …”
“Kau memang temanku yang baik Rein..”

“Ya, sama sama.. kau bagaimana dengan Marco mu itu??” Rein tersenyum manis..


Semuanya juga tahu, jika ada gossip baru di WAGs, itu akan menyebar seperti virus yang menyebabkan bersin bersin, atau mungkin saja AIDs. Sangat cepat, bahkan kelinci yang berlari di taman saat musim panas pun kalah cepatnya.

‘How adorable is it, Mereka menganggap hubunganku dengan Marco sangat serius? Damn! Padahal aku baru 2 kali kencan dengannya, tidak, tidak 2 kali, bahkan 6 kali, dan hampir setiap makan siang, dan kadang aku menghabiskan waktu dengannya di pantai italia saat break race. Wajar saja! Tapi aku rasa ia hanya teman, ya Hanya teman .. Teman yang bisa menghilangkan rasa bosan dan sedihnya aku dikala jatahku selalu di rebut istri tua… ‘

“Dee??Are you sick??” Rein melambai-lambaikan tangannya di hadapan mata Dee.

“O, tidak.. “ seketika lamunan Dee buyar.

“Aku heran kenapa kau mau berhubungan dengannya, Dia Sumber masalah Dee..” ucap Rein

“Maksudmu? Sejak ia mennyenggol Dani? Dan sampai sekarang Dani absen..”

“Bukan itu saja honey..kau lihat saja, banyak yang ia buat..” Rein berkata seperti seorang yang mendalami peran di sinetron RCTI

“Tapi tidak perlakuannya denganku, dia baik, Kalian hanya salah menilai dia..dia pelu waktu untuk belajar” Dee berusaha membela Marco

Sesaat ia menerawang kejadian di France beberapa saat yang lalu :

Dee berlari kecil menuju belakang deretan kontainer, menemui seseorang…(yah sudah taulah pasti siapa yang akan ditemuinya jika ia sedang mengendap endap kesana..)

“Sorry Telat.. “ ucap de setelah bertemu dengan laki laki yang sudah menunggunya sambil mengatur nafas.

“Yah, kurang lama untuk membatalkan jadwal kita nonton konser musik,” Jawab Marco

“Musik?? “

“Kulihat di media playermu penuh dengan PARAMORE, yah, kemarin aku tidak sengaja melihat, PARAMORE  akan manggung di salah satu club disini, aku sudah memesankan 2 tiket VVIP” jawab Marco santai.

Dee hanya menganga, ia tidak percaya. Marco yang baru saja kenal dengannya.. bisa mengubek ubek BBnya dan mencari tau kesukaan nya, bahkan sampai hal kecil seperti ini.. Nicky yang sudah bertahun tahun menikah dengannya saja tidak pernah berfikir mengajak ‘kencan’ sambil nonton konser musik band kesukaan Dee, wajar saja istrinya ingin melepasnya, dia terlalu sibuk dengan dirinya sendiri . yap, dirinya sendiri.


“Dee??Kenapa kau malah membelanya?? Sadar Dee!!Kau istri Nicky, kalau Nicky Tahu bagaimana??” Rein menatap Dee seolah ia adalah paranormal yang akan menghipnotis
Dee agar melupakan Si-Kribo-Marco-Preman-Sirkuit itu.

Seketika lamunannya buyar..
“Aku tak tau Rein, dia baik.. sangat baik, bahkan aku merasa nyaman saat di dekatnya. Bahkan aku merasa aku membutuhkan sosok yang seperti dia, saat aku tidak menemukan sosok itu dalam diri Nick.”

“Dilema…”

“Ya. Aku fikir aku ingin meninggalkan Nick..”

“jangan Dee!! Hanya kau yang tersisa dari keempat istri Nick. Zi, Val, lalu sekarang Sweetz. Aku yakin kau sangat mencintainya.. Mulailah dari awal dengannya honey..aku yakin. Kalian akan menjadi the-hottest-couple-ever!!”

“I’m Confused..”

“Aku rasa kau sangat bodoh jika harus meninggalkan Nick demi si odong odong itu..” Rein mulai mencaci..

“Just shut the fu** up” Dee mulai kesal

“Ooops” Rein menyilangkan jari tepat didepan mulutnya.

--
Andrea menuntun Val yang matanya ditutup.

“Surprise” sambut lelaki tampan berjanggut tipis itu dengan senyuman khas yang menggoda wanita mana saja yang melihatnya.

Val tersenyum , matanya berkaca kaca..  “You’re so romantic”
“Yes I am” jawab lelaki itu, sambil menatap mata Val lekat lekat, “Just for you my beautiful princess”

“apakah .. aku.. sudah .. bisa.. memiliki.. hatimu..hanya.. untuk..ku .. saja.. seorang??” ucap Andrea terbata bata,,

Val tertawa .. “I Need a time..”

“What??”

“Ya, aku perlu waktu untuk melupakan Karel, dan aku tidak mau kau sebagai alat untuk melupakannya, Andrea. Aku mohon, Let me……”

“Sttt… jangan kau anggap aku alat, tapi obat..” Andrea mengacungkan tangannya di bibir Val

Sesaat kemudian… Andrea mengeluarkan sesuatu dari kantongnya,.

“No..no.. Andrea..”

“kasian berlian ini jika hanya di pajang di toko, ini lebih baik jika menggantung di leher mu..” Ucap Andrea sambil memasangkan kalung pada leher Val

“that’s so Nice, Thanks andrea…” ucap Val sambil memeluk andrea…

Malam yang dingin, disudut kota spanyol, hanya ada sebuah perahu kecil yang mengapung di tepian sungai yang di siram oleh sinar bulan yang sangat indah….
---
AirAsia British MotoGP Race
“Aku harap kau menang kali ini..” ucap Esther sambil mengelap Helm kesayangan Bred.

“Not difficult..” ucapnya terbata bata..

“Not .. Not.. jangan mempermalukan british.. kamu dikandangmu sendiri Bred” Esther menekan..

Bred tidak menjawab, ia hanya mengeluarkan suara nafas yang memburu, keringatnya bercucuran membasahi badannya yang pucat itu. . ia turun dari sepeda statisnya . menarik handuk yang menggantung di lehernya, menyeka keringan yang keluar dari tubuhnya. Lalu meneguk habis air mineral yang baru saja di sambarnya..
“Menurutmu??aku tidak janji, aku akan berusaha..” Ia tersenyum kearah wanita itu..
“Keep fighting, siap siap, satu jam lagi kau harus latihan bebas sesi ketiga..”

“What???” Bred langsung lemas di tempatnya.

---
@125 Race.
Ketika seluruh Paddock disibukkan dengan aktifitasnya..
“Sweetz?” Dari kejauhan Esther melihat pemandangan yang ‘baginya’ tidak pantas.

7 Minutes later

“ABANG!!!!” Esther menghambur menuju paddock Nicky, disana ada Dee dan Jules

“Kenapa abang ga pernah mau cerita tentang semua yang terjadi dalam keluarga kita?????” ucapnya histeris..

Nicky yang di ajui pertanyaan , masih heran dengan kelakuan Esther

“Sweetz dan Ben.. mereka berdua dengan santainya saja bergandengan tangan sambil bermesraan sepanjang jalan..Setelah ku tanya, ternyata Sweetz sudah jadi MANTAN kakak iparku. Kenapa ? kenapa aku saja yang tidak tau???”

“Esther…Abang Cuma..”

“APA??Cuma apa?? Ini kali ketiga abang begini.. pertama Zi, kedua Val.. ketiga Sweetz….Apa karena aku tidak berguna, tidak berarti apa apa??”

“Ter, abang tau kau dan Jules harus menyelesaikan urusan kalian yang rumit, abang Cuma ga mau kamu ikut memikirkan ini dan kamu down.” Nicky berusaha menjelaskan

“Setidaknya kau mengabariku kan??” Jawab esther dengan nada kesal yang ia tahan..

“Aku tahu sekarang, Dulu kau selalu mengabaikanku sejak menikahi Zi, sekarang, aku berharap kau memperhatikanku seperti dulu lagi setelah kau menceraikan Zi, tapi aku bukan apa apa lagi dimatamu, ada atau tidak nya Zi..” Esther menundukkan wajahnya..

“Selama ini aku sudah berfikiran yang tidak tidak dengan Zi..” Esther meninggalkan Paddock Nick dengan langkah gontai.

“Esther!!” Nicky menarik lengan adik bungsunya,

“Sejak kapan kamu jadi begini hah? Apakah kamu tidak megerti perasaanku. dalam waktu yang tidak lebih satu tahun aku kehilangan 3 istri sekaligus, aku berusaha menjaga mereka, tapi, sepertinya aku tidak bisa, aku juga harus memfocuskan dunia balapku,, Ter, aku mohon.. Maafkan aku, sekarang kau sudah punya Jules kan? Aku yakin dia bisa memberi perhatian kepada mu layaknya aku..” Nicky mengoceh panjang lebar dihadapan Esther.

“Kasian Esther..” Ucap Dee pelan.

“Kasian kenapa??” Jules yang berada tepat disampingnya keheranan

“Dia dulu sangat disayang, sejak Nick menikahi Zi, menurut dia, Nick tidak pernah lagi memperhatikannya, apalagi sejak papa Earl tahu dia pacaran dengan Scott dulu, papa Earl mulai mengabaikan dia, kamu tahu kan papa Earl dan ayah nya Scott sama sama bersaing?Makanya Esther langsung di jodohkan denganmu. Walaupun kalian awalnya belum saling mengenal, dan akhirnya pertengkaran saja yang ada tiap hari..”

Jules hanya diam..

“Esther sudah berubah, dia tidak seceria yang dulu, ku harap kau bisa mengembalikan senyum nya, Jules” Pinta Dee
Jules memandang wajah Dee, seakan ia diberi tugas yang sangat berat dan tidak sanggup menyelesaikannya, lalu ia pergi meninggalkan Dee yang masih berdiri, menatap Nick dan Esther,

“Maafkan aku , Ther..” Nick memeluk adiknya ,

Dalam hati esther yang paling dalam ‘aku hanya ingin di perhatikan..’
--
Esther berjalan dengan langkah gontai memasuki Paddock Jules, Jules yang masih duduk menunggu Race berlangsung menatap wajah perempuan itu yang baru saja duduk bersebalahan dengannya

“Aku egois ya..aku selalu ingin di perhatikan..” Air matanya menetes

“Bahkan aku tidak perduli jika mereka sibuk..” Esther menundukkan wajahnya..

Jules meraih tangan Esther lalu menggenggamnya.

“Aku Cuma mau kamu mengerti aku, jangan cemburu, dan emosi. Kita lupakan semua yang dulu mengganggu kita, kita buka lembaran baru.. tak ada teriakan, amarah, lempar sana lempar sini.”

“Maaf kalau aku selama ini mengecewakanmu..” pipi Esther semakin banjir air mata

“Be nice girl.. I love u..” Jules menghapus air mata yang membasahi wajah Esther
--
“Dee, abang mau ngomong sama kamu..” Sahut Nick sambil mendekati Dee
Suasana Paddock saat itu agak sepi, hanya ada beberapa mekanik botak yang sengaja bolak balik hanya untuk menguping pembicaraan Nick dan Dee, padahal barang yang sama ia ambil, hanya obeng dan obeng.. sengajanya keliatan sekali.

“Ada apa bang??” Dee berusaha menutupi kegugupannya, hal yang ia takuti selama ini, kalau ia ‘KETAHUAN SELINGKUH’ mungkin kalau ia ketahuan selingkuh oleh Nick, Nick tidak akan kaget, bahkan sampai meng-caps lock tulisannya, sehingga kelihatan sangat terkejut, toh ia sering memergoki istrinya selingkuh..

“Maafkan abang ya Dee sayang..” Nick merengkuh bahu Dee kedalam pelukannya..

“Ia bang, Maafin Dee juga ya..” Dee asal nyerocos saja, padahal ia sendiri masih bingung apa yang di bicarakan Nick

“Abang tau selama ini abang kurang memberi perhatian ke kalian semua,bahkan Esther sampai berasa di telantarkan, sekarang, istri abang Cuma sisa kamu Dee, abang ga mau kehilangan kamu, abang janji apapun yang kamu mau akan abang turutin Dee, asalkan kita bisa terus sama sama sayang..” Kelihatannya Nick menjatuhkan air matanya..

“Iii… ia bang,..”

“Abang punya sesuatu buat kamu..” ucap Nick seraya mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari sakunya..

Nick membuka kotak perhiasan itu perlahan..

Wajah Dee sumringah kesilauan karena kalung berlian yang di berikan Nick kepadanya..

“Ini sebagai permintaan maaf abang selama ini, abang udah mencampakkanmu,, abang Cuma ga mau anak kita nantinya terlantarkan…”

Wajah Dee langsung berubah.. ‘HAH?ANAK?’ pekiknya dalam hati

“Abang ada liat Testpack punya mu tadi..kamu lupa buang mungkin tadi” dengan wajah yang sangat sumringah

“abang sangat menanti nantikan kejadian ini..” Nick memandangi wajah Dee

Benar kah Nick akan di karuniai anak dari Rahim Dee??
Masihkah Rein berusaha melupakan bayang bayang Jo demi Dani?
Dan Zi yang berupaya bersembunyi dari Jorge, mencoba berlindung dengan casey?
Juga Sweetz, apakah hubungannya dengan Ben akan lancar..?
Masihkah Dee menutup mata , telinganya untuk komentar pedas tentang Marco?
Dan Val yang melupakan bayang-bayang Karel dengan mencoba menjalani hidup dengan si tampan andrea?
Esther dan Jules yang berusaha memperbaiki hubungannya?
Dan Bred yang tetap saja OON..?

Tunggu kelanjutannya

*FF ini dibuat dalam waktu setengah tahun
** FF ini di buat sebelum Alm. Marco Simoncelli mengalami tragedi
*** Sangat sangat mohon maaf jika FF ini ada keganjalan
**** terimakasih sudah mau membaca. Jangan lupa untuk komentar