Senin, 25 Oktober 2010

LIMBAH

Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). 
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian:
     1.Limbah Cair
     2.Limbah Padat
     3.Limbah Gas dan partikel
     4.Limbah B3

Karakteristik Limbah
  1. Berukuran mikro
  2. Dinamis
  3. Berdampak luas (penyebarannya)
  4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Minggu, 24 Oktober 2010

I Don't Like This Part

Title: “I Don't Like This Part”
Rating: Teenager
Genre: Romantic
Disclaimer:
Cast:
Ben Spies as himself
Bradley smith as himself
Esther Lareina as herself
Jules Cluzel as himself
Nicky Hayden as himself
Pol Espargaro as himself
Valerye as herself


GP Sepang
FP1
Bred seperti udang rebus. Badannya merah tak jelas. Ester yang sedari tadi mengipasinya juga merasa sangat gerah..
Bred: “Terrr..panasss….”
Ester: “Eh..aku juga kepanasan tau..”
Bred: “Kipasin sini,..” menunjuk kearah punggung yang mengkilat akibat guyuran keringat
Ester: “kok panas banget sih..buset dah..”
Bred: “Tau nih mataharinya…lagi diskon besar-besaran..”
Ester: “ga nyambung gila..”
Bred: “di sambung lah…”
Lalu Nicky datang
Nicky: “Wah.. sejak kapan Bred di jual??kok di kipas kayak sate??”
Bred: “Enak aja..”
Ester: “Daging mu mana enak..”
Nicky: “Dia punya daging??”
Bred: “Tau..situ gemuk.. tau.”
Nicky: “Enak aja…Ter, ada Daddy di container Jules. Sana gih..”
Ester: “Ada apa??”
Nicky: “Mungkin daddy tau masalah kalian..Ayo..” menarik tangan Ester..
Ester: “Bye bye Bred..”
Bred hanya tersenyum..

--

Ponsel Nicky berdering, ia merogoh iPhone didalam saku celananya.
Nicky: “Ia.. aku kesana..” ‘klik’ telpon ditutup.
Ester: “Dari siapa??”
Nicky: “Sistamu, Val. AKu harus jemput dia di lokasi pemotretan. Bye..” mencium kening Ester dan berlalu pergi..
Ketika Ester berjalan sendiri menuju container jules,ia berpapasan dengan Marc.
Marc: “Hey..”
Ester: “Hay…”
Marc: “Mau ke mana?”
Ester: “Ke container Jules.
Ada daddy ku dateng..”
Marc: “Eh,kita bisa ngobrol?”
Ester: “Emm.. aku bisa. Tapi,jangan sekarang..”
Marc: “Okay nanti aku sms..”
Ester: “kau tau nomor ku?”
Marc: “Seluruh Paddock juga tau..”
Ester: “Oh.. iya…See yaa..”
Marc: “Byee..”

--
Ponsel Ester berdering, muncul nama Jules di layer ponselnya. Ester malas mengangkat.. Ia lebih memilih mempercepat langkahnya. Hampir tiba di depan kontainer Jules, Tampak Jules sedang mondar mandir sambil menelpon. Ketika Ester menyapa..
Ester: “heh..”
Jules: “dari mana aja?”
Ester: “Itu..aku dari..”
Jules: “Udah.. pokoknya bilang hubungan kita ga ada masalah..oke?!!”
Ester hanya mengangguk, lalu jules menatik tangan Ester masuk ke dalam paddock..
Ayahnya sedang melihat foto-foto Ester bersama bred dan jules yang baru saja di cetak Jules.

Ester: “Hei Dad…” memberanikan diri
Earl hanya menoleh,lalu kembali ke pandangan awalnya
Ester: “Tumben ke sini dad??ada apa?”
Earl lalu membuka amplop coklat yang sedari tadi ia bawa. Dan mengeluarkan isinya, ia lemparkan foto-foto ke atas meja yang tepat berada di hadapan Ester dan Jules.
Earl: “Daddy tidak menyangka kau seperti itu..”
Jules mengambil sebuah foto yang di dalamnya Ester sedang bercanda dengan Jojo.
Ester hanya menatap sedih foto-foto itu…
Earl: “Daddy tidak pernah mengajari mu seperti itu…”
Air mata menetes membasahi pipi Ester
Earl melangkah mendekati Ester
Earl: “Kamu tidak pernah mau menghargai usaha Daddy… Daddy menjodohkanmu dengan Jules itu demi kebaikan kamu..”
Ester: “Tapi Dad… semua itu tidak sesuai keinginanku…”
Earl: “Scott.. itu yang kau inginkan???hahh..”
Tangan Earl melayang menuju pipi Ester… “PLAAKK” suaranya sangat keras..
Ester: “JULESS…” tangis Ester pecah..
Earl: “Daddy mau kamu jelasin ke Daddy secepatnya..” lalu melangkahkan kaki keluar container..
Ester memeluk wajah Jules..Jules merintih kesakitan, Jules melindungi Ester dari tamparan Earl. Alhasil wajah nya babak belur terkena benturan meja.
Ester: “Maaf Juless..”
Jules hanya merintih…
Lalu pintu container terbuka, Nicky dan Val terkejut melihat Ester bersimpuh memeluk Jules.
Nicky: “Ini kenapa??”
Ester: “Daddy…” terisak-isak
Val menarik tangan Ester dan membawa Jules duduk di sofa. Nicky mengangkat Ester.
Val mengambil medicine box untuk mengobati luka Jules.
Nicky: “Udah sayaang…” mengelus-elus rambut Ester.
Val: “Lah ini gimana sih.. kok aku yang ngobatin..”
Jules: “Biarlah, kalo Ester aku malah di peluk terus,,”
Val menyapu darah yang keluar dari pelipis Jules.
Nicky tetap membekap Ester yang masih menangis..
Setelah selesai mengobati luka Jules Val bangkit mengambil beberapa softdrink untuk Nicky dan dirinya. Ester duduk di sebelah Jules dan masih menangis, tapi enggan untuk memeluk Jules. Val menegak softdrink sambil melihat foto-foto yang berserakan di meja.
Val: “Weh… adek sama aja kayak kakaknya…”
Nicky: “Eh,apa maksudmu??”
Val: “Ini.. Ester mirip sama kamu…”
Nicky tak peduli…
Val meghembuskan nafas lega
--
After QTT
Ester menatap mata biru Jules…
Ester: “Aku Jahat… aku..”
Jules: “Ester…”
Ester: “Aku ga pantas buat kamu..aku bisanya Cuma mengecewakan kamu…Aku bukan perempuan yang kamu idam-idamkan selama ini…”air matanya kembali mengucur..
Jules menunggu Ester berhenti berceloteh tak jelas.
Ester: “Aku memang bodoh…aku playgirl..aku cengeng…”Ester menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya..
Jules: “Aku sayang kamu….”
Ester berhenti menangis.. ia membuka kedua telapak tangannya..
Jules: “Hanya 3 kata .. aku bisa membantah semua yang kau katakan…”
Jules menghapus air mata di wajah Ester..
Jules: “Aku yang bilang sama daddy nanti ya…”
Ester menghambur kearah Jules..  Jules tersenyum..
--

Marc: “Ter…”  menghadang Ester
Ester: “Hey Marc.. kenapa??”
Marc: “Kemaren kemana?? Aku nungguin kamu lama..”
Ester: “Sorry.. kemaren aku bener-bener ga bisa …aku buru-buru .. dadahh..”
Marc: “Ter.. tunggu..aku mau ngomong..”
Ester: “Oh ya.. nanti kamu dateng ke pesta nya si Jorge kan??yaa kalo dia juara..i’ll be there.. see yaa..”
Marc: “See yaa..”
Marc: “Kapan aku bisa menghabiskan waktu berdua dengan kamu?” ucapnya lirih..

--
15minute Moto2 Race
Cuaca sangat panas namun cerah. Jumpsuit pendek tanpa lengan berwarna putih Ester kenakan, karena udara sangat mendukung. Jules menegak air putih yang di sediakan.
Ester: “Duh.. Jules panas…”
Jules: “Ia.. aku juga kepanasan…kamu mayungin aku aja.. biar daddy liat…”
Wajah Ester merah..
Jules: “Calm down…” mengedipkan mata kearah Ester
Ester menekuk wajahnya..
Ester melemparkan pandangan ke sekelilingnya. Dari grid ke Scott mengawasinya. Mata coklat Scott tak berhenti memandanginya. Ester melemparkan senyum kepada Scott, Scott membalas lebih manis. “What the suck..” pekik Ester sangat gembira.. “Apa sih suck-suck?” balas Jules, “Harinya ini…huft.,.” Jawab Ester sekenanya. Hari yang panasnya seperti di gurun sahara, bagi Ester saat melihat senyuman Scott bagaikan berada di kutub utara.
Jules: “Wish me luck babe..”
Ester: “hah??Babe??”
Jules: “Terbiasalah memanggilku seperti itu..”
Ester: “Aaaa..”
Jules: “kiss me..like usual..”
Ester: “Ga mau..”
Jules: “Daddy ngeliatin dari paddock abangmu tuhh..ayo..”
Ester mencium Jules di pipinya..Jules nyengir kuda.
Jules: “Bohong deh..”
Ester: “Apaah???” Ester mendaratkan cubitan dan gebukan bertubi-tubi kearah Jules.
Jules: “Malu ah.. nanti aja..” ujarnya genit sambil memasang sarung tangan
Ester: “Ih.. nyebelin..” menutup panyungnya dan berlalu pergi.
Jules: “Bye babe…”
--

Jules memarkir kendaraannya ke dalam paddock. Ester tersenyum heran..
Ester: “There’s something wrong??”
Jules: “yahh.. luka di pelipisku sangat mengganggu..”
Ester: “Sampai nyasar ke gravel??”
Jules hanya mengangguk.
Ester: “Aku obatin lagi yaa??”sambil menarik tangan Jules untuk duduk
Ester mengambil medicine box, mengambil beberapa kapas dan betadine.
Jules: “babe.. aku ke acara pernikahan Zi sama Jorge yaa??”
Ester yang membubuhkan betadine ke pelipis Jules, menekan dengan kuat ke luka Jules.
Jules: “Sakit…”
Ester: “Ga ada acara kesana ya.. titik”
Jules: “Babe.. please..”
Ester: “Sekali ga ya enggak..”bentaknya
Jules: “Ia.. aku nurut..”
Ester: “Good boy..Finish..”
Jules: “Apa?? Belom selesai ini… tugasmu bersihin lukaku..”
Ester: “Udah kok.. itu udah ku tutup lagi..”
Jules: “Ah masa?? Ga kerasa Babe..”
“ Ehm..” seseorang berdehem. Ester dan Jules menoleh, wajah tua Earl Hayden menatap mereka berdua.
Earl: “Daddy harap kalian bisa lebih akrab lagi. Ester, Daddy ga mau liat ataupun denger laporan kamu jalan sama cowok lain lagi, kamu juga Jules.”
Ester dan Jules mengangguk bersamaan.
Earl: “Jules, After Gp Aussie Daddy mau ke France.”
Jules: “Yes, Dad..”
Ester: “how about me??”
Earl: “Kamu boleh ikut Bred ke Oxford, I sure you really miss that place and situation..”
Ester: “Really dad?Love u..” memeluk Earl.
--
Ketika semua orang sedang merayakan kemenangan..
“Ester…” Seru seseorang dari belakang.
Ester menoleh. Suck, Marc lagi.
Marc: “Kamu ga ngucapin selamat ke aku??”
Ester: “Selamat buat apa?”
Marc: “hah?? Ga tau??Aku juara dunia..”
Ester: “Waw..congrats..”
Marc: “Ini semua dari kamu..untuk kamu..”
Ester: “Dari aku??”
Marc: “Kamu itu idaman aku.”
Ester: “What?? Kamu ga mikir gimana perasaan Cindy?”
Marc: “Aku ga cinta sama diaa..aku suka kamu ter..kamu gak pernah mau ngertiin perasaan aku…”
Ester: “Pardon??aku tidak mengenalmu Marc…Aku juga hanya menganggapmu sebagai kekasih teman lamaku..”
Marc: “Itu karena kau tidak peka terhadap perasaan ku ter..Aku hancur,,saat kau tak perdulikanku….sekarang aku bangkit,untuk membuktikan aku pantas bersanding denganmu. Jauh lebih pantas dari Jules..”
Ester: “Maksudmu apa Marc??”
Marc: “Aku bahagia jika kau ada bersamaku”
Ester: “Aku sudah cukup tenang bersama Jules…”
Marc: “Tak berarti apa apa sebuah gelar yang ku sandang tanpa kehadiran senyumanmu..”
Ester: “U..drunk??” seketika Marc pingsan..
Ester: “Waduh.. gimana ini..”
Ester menepuk-nepuk wajah Marc.
Ester: “Aduh.. ni anak nyusahin… nyusahin banget…”

Picture perfect memories scattered all around the floor
Reachin for the phone cause I can't fight it anymore
And I wonder if I ever cross your mind
For me it happens all the time

It's a quarter after one, I'm all alone and I need you now
Said I wouldn't call but I lost all control and I need you now
And I don't know how I can do without
I just need you now

Another shot of whiskey can't stop looking at the door
Wishing you'd come sweeping in the way you did before
And I wonder if I ever cross your mind
For me it happens all the time
 

It's a quarter after one, I'm a little drunk and I need you now
Said I wouldn't call but I lost all control and I need you now
And I don't know how I can do without
I just need you now

Guess I'd rather hurt than feel nothin at all

It's a quarter after one I'm all alone and I need you now

And I said I wouldn't call but I'm a little drunk and I need you now

And I don't know how I can do without
 

I just need you now

I just need you now

Ooo, baby, I need you now


Need you Now – Lady Antebellum

--
To Be Continue



*kritik dan saran sangat di perlukan
**cerita ini di buat tanggal 15 oktober 2010(sesuai penyimpanan pada Ms.Word)
***Penggunaan foto pada FF atas saran Valerye. Agar tokoh lebih di kenal

Posted By: Lareccino

Bradley Smith

Bradley Smith (born November 28, 1990 in Oxford, Oxfordshire) is an English motorcycle racer, currently competing in the 125cc Grand Prix World Championship. He has been a regular frontrunner, recording two wins, fourteen podium finishes as well as six pole positions in his four seasons in the class. Eurosport commentators Toby Moody and Julian Ryder have frequently noted his reputation for being at his best while leading races.



2006

For 2006, he joined the Repsol Honda 125cc Grand Prix World Championship squad, managed by Alberto Puig finishing 19th overall and rookie of the year, with a best result of 8th place in Motegi.



2007

Remaining with the team in 2007, he took a first podium with third place at Le Mans. Nine more top-10 finishes left him 10th overall.


2008

Smith signed with the Polaris World Aprilia team for the 2008 season.He secured his first pole position at the opening round of the season at the Losail International Circuit in Qatar on March 8, but suffered a technical problem while leading. A number of midseason injuries affected him , but he scored podium finishes at Jerez and Le Mans (after briefly leading the five-lap sprint required by a red flag for rain). He lead at both Assen and Sachsenring, but finished off the podium in both. He ended the season sixth overall, with three poles and four podium finishes but no victory.


2009


Smith won his first ever Grand Prix with a dominant performance at Jerez in May 2009. Smith's first Pole Position of the season came at Mugello in which he scored his second Grand Prix victory after a brilliant fight against Nicolás Terol and Julian Simon. This race put Smith in the lead of the Championship with 74.5 points, just 3.5 points ahead of Simon. However, Simon hit form and ultimately won the title. Smith finished second to his team-mate in the last three races of the season, losing the lead on the final lap in two of them. He ultimately finished as series runner-up.For the 2009 season, Smith signed for Jorge Martínez's Bancaja Aspar Racing Team to continue to ride an Aprilia, alongside Julian Simon. The deal also included an option to race in 250s for the team in 2010. Smith had almost signed for the team in 2008, before signing for Polarisworld.




2010

In August 2009, Smith stated his ambition to move up to the new Moto2 class with the Aspar team, but the team's two seats were given to Julian Simon and Mike Di Meglio instead. In November 2009, Smith agreed a deal to remain with the Aspar team in the 125cc class for 2010 alongside Nicolas Terol.

Kamis, 21 Oktober 2010

Cappuccino


Cappuccino adalah minuman khas Italia yang dibuat dari espresso dan susu. Cappuccino biasanya didefinisikan sebagai 1/3 espresso, 1/3 susu yang dipanaskan dan 1/3 susu yang dikocok hingga berbusa. Definisi yang lain menyebutkan 1/3 espresso dan 2/3 mikrofoam. Cappuccino berbeda dengan latte macchiato, yang kebanyakan terdiri dari susu dan sedikit busa. 
Di Italia cappuccino diminum hampir selalu hanya pagi-pagi untuk makan pagi. Di beberapa negara lain cappuccino diminum sepanjang hari atau setelah makan malam.
Selain espresso yang baik, unsur terpenting dalam membuat cappuccino adalah tekstur dan temperatur susu. Bila seorang barista yang terlatih baik memanaskan susu untuk cappuccino, ia harus menciptakan "microfoam" dengan memasukkan busa-busa udara yang sangat halus ke dalam susu. Hal ini membuat susu itu sangat halus dan terasa manis.
Idealnya cappuccino dibuat di sebuah cangkir kopi keramik yang mempunyai daya simpan panas yang jauh lebih baik daripada gelas atau kertas.

Di tempat-tempat tertentu, barista yang cakap menciptakan seni latte ketika menuangkan susu yang telah dipanaskan dengan tepat ke dalam espresso, sehingga menciptakan desain-desain tertentu seperti apel, hati, daun, dan rangkaian daun.

Hingga tahun 1990-an Cappuccino hanya diminum di Eropa dan beberapa kota besar di Amerika Utara, namun setelah itu cappuccino semakin mudah didapat oleh orang-orang Amerika Utara di waralaba warung kopi yang mewah.
Posted By Lareccino

Senin, 18 Oktober 2010

Scott Redding Rider Moto2

Scott Redding lahir di Quedgeley,Gloucester tanggal 4 January 1993 adalah seorang pembalap muda berkebangsaan inggris yang bekerja untuk Marc VDS Racing Team. 




Biography

Redding started racing Mini Motos in 2001, winning the 2004 FAB-Racing Metrakit 50cc British MiniGP championship and then switching to the 80cc Metrakit "Calypso Cup" in 2005 in Spain, where he won all six rounds of the series.
In 2006 he tested for the Red Bull sponsored MotoGP academy cup and was immediately offered a ride. However he had a mixed season with only one podium finish at the last round in Jerez.
For 2007 he signed for team BLU:sens Aprilia riding in the Spanish CEV 125cc championship finishing second overall to Stefan Bradl with a difference of eight points, taking a second place at round four and winning at the final rounds of five, six and seven.
ini diaa... hah?? ga percaya.?? imut - imut?? hehehe....
yang ini saja lah... biar percaya :p
satu lagi,,,,


biar puas...